Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina yang Problematik, Untung Messi Bikin Gol

27 November 2022   08:20 Diperbarui: 27 November 2022   08:21 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angel Di Maria. foto: adrian dennis/afp dipublikasikan kompas.com

 Di babak pertama, tak ada topangan dari tengah, Messi kerja sendiri, Di Maria sibuk di sayap. Imbasnya, Lautaro Martinez hanya melongo di depan. Dia tak memiliki ruang yang cukup. Juga tak mendapatkan support yang cukup.

Situasi ini coba diubah oleh Scaloni di awal babak kedua. Enzo Fernandez dimasukkan menggantikan Guido. Masuknya Enzo membuat lini tengah kembali dihuni tiga orang. Sebab, Enzo sepertinya tak mendapat tugas menjadi bek, seperti yang ditugaskan kepada Guido.  

Ketika lini tengah normal tiga orang, saat itu pula Argentina mencetak gol melalui Messi di menit 64. Tapi, mungkin karena takut lini belakangnya keropos, usai unggul 1-0, Scaloni menarik keluar Di Maria digantikan Cristian Romero. Romero adalah bek tengah.

Setelah keluarnya Di Maria, maka formasi Argentina berubah menjadi 5-3-2. Menyisakan Messi dan Julian Alvarez di depan. Yang perlu jadi catatan, Alvarez lebih mobil daripada Martinez.

Ketika main dengan skema 5-3-2, jelas terlihat bahwa Argentina memang ingin mengamankan keunggulan dengan sesekali memanfaatkan serangan balik dan bola mati. Beberapa kali serangan balik Argentina bisa membahayakan. Bola mati juga dimanfaatkan dengan baik. Gol Enzo pun muncul diawali dengan bola mati.

Untung saja Messi membuat gol dan membuat Argentina bisa fokus dengan skema yang jelas. Coba jika Messi tak mencetak gol, Scaloni pasti akan bimbang. Jika menarik pemain depan, gol akan seret. Tapi jika tak menambah lini pertahanan bisa berbahaya.

Lawan Polandia

Argentina akan melawan Polandia pada Kamis (1/12/2022) mulai pukul 02.00 WIB. Argentina butuh kemenangan untuk aman lolos dari babak grup. Kemenangan akan membawa Argentina bisa jadi juara grup dengan syarat Arab Saudi tidak menang atas Meksiko atau menang atas Meksiko tapi selisih golnya masih kalah dari Argentina.

Melawan Polandia yang cenderung bertahan, sepertinya Scaloni akan masih menggunakan sistem problematiknya. Memainkan tiga penyerang yang menggantung. Kemudian jika sudah unggul, salah satu penyerang akan ditarik. Biasanya adalah Di Maria.

Cuma, cara yang problematik ini akan jadi perjudian besar  ketika Argentina main di babak gugur. Mending mainkan saja dua striker dan empat sayap (dua di kiri dan dua di kanan) yang naik turun. Itu lebih aman daripada bergantung pada tiga penyerang yang kontribusi bertahannya tidak maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun