Saat Manchester United (MU) menang telak atas Liverpool di pra musim, ambisi tsunami trofi mengemuka. Beberapa pendukung MU menilai bahwa klub kebanggaan mereka akan dapat banyak trofi musim ini.
Seiring berjalannya waktu, hingga saat ini tsunami trofi itu masih mungkin bagi MU. MU masih bisa juara di empat ajang yakni Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Europa.
Untuk ajang terakhir, ujian sebenarnya bagi MU ada di depan mata. MU gagal juara grup E Liga Europa. Pasalnya, mereka hanya bisa menang 1-0 atas tuan rumah Real Sociedad.
Gol tunggal MU dibuat junior Lionel Messi di Timnas Argentina yakni Alejandro Garnacho di menit 17. Gol Garnacho tercipta dari umpan kompetitor Messi, yakni Criastiano Ronaldo.
Bahkan setelah mencetak gol, Garnacho menggunakan gaya baru Ronaldo untuk selebrasi, yakni menempelkan dua telapak tangannya di dada.
Kemenangan tipis MU atas Sociedad membuat anak asuh Erik ten Hag gagal juara grup E. Sekalipun nilai MU sama dengan Sociedad, tapi MU kalah dalam hal selisih gol akumulatif.
Karena gagal juara grup, MU akan masuk ke babak playoff. Babak playoff mempertemukan tim-tim runner up grup Liga Europa melawan mereka yang terlempar dari Liga Champions dengan menempati posisi tiga di tiap grup.
Dengan begitu, MU bisa saja bertemu Barcelona, Juventus, Ajax, Sevilla, dan lainnya. Nah, jika MU melawan tim dengan tradisi kuat di Eropa, itu akan jadi ujian sebenarnya.
Jika dari undian babak playoff Liga Europa, MU akan bertemu Barcelona atay Juventus atau Sevilla, maka akan jadi parameter bagi MU.
Jika MU melawan tim kuat dan mampu melewati babak playoff, ada ambisi tsunami trofi akan terjaga. Setidaknya, lawan berat mampu dilewati MU. Mental MU pun akan lebih baik di babak 16 besar dan seterusnya.
Tapi jika MU terdepak di playoff Liga Europa ketika melawan tim besar, maka ambisi tsunami trofi itu perlu dikaji ulang. Atau setidaknya potensi trofi MU berkurang.
