Permen karet yosan edisi baru. (Dokpri)
Tiba-tiba kenanganku terlempar jauh kisaran lebih 30 tahun yang lalu. Penyebabnya, ada permen karet yang terpampang di sebuah warung kelontong.
Tapi bungkusnya sudah berbeda. Bentuk isinya juga berbeda. Karena zaman memang berbeda. Kadang kita harus menyesuaikan dengan zaman untuk hal-hal yang terkait dengan pasar.
Ya, permen karet itu namanya "Yosan". Jika ini adalah promosi, ya tak masalah. Aku hanya ingin memutar kenangan.
Di masa 90-an, permen karet ini diburu. Aku yakin, sebagian anak yang memburu, bukan memburu permennya, tapi memburu huruf "N" yang sampai saat ini aku tak pernah mendengarnya. Tak pernah mendengar bahwa ada yang pernah dapat huruf "N".
Ceritanya, dulu bungkus permen karet Yosan berlapis dua. Lapis pertama adalah kertas muka dan lapis kedua adalah kertas dalam.
Di kertas dalam, akan ada huruf yang tertera. Satu permen, satu huruf. Apa hurufnya? Kata produsennya, hurufnya adalah Y Â O S A N.
Beli satu permen, maka kamu akan dapat satu huruf, entah Y, entah O, entah S, dan seterusnya.
Barang siapa yang bisa mendapatkan huruf Y O S A N (alias lima permen), maka akan dapat hadiah. Aku lupa hadiahnya apa. Kalau tidak salah sepeda.
Nah, setiap beli permen itu, aku dan teman-teman dengan mudah mendapatkan huruf Y O S A. Tapi, kami tak pernah mendapatkan huruf N.