Ferdy Sambo jadi tersangka kasus pembunuhan. Jenderal bintang dua itu belum dinyatakan bersalah karena belum disidang. Tapi proses proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J ini sudah terbuka sangat lebar.
Apa yang diduga dilakukan Sambo dalam kasus itu sudah terbuka di publik. Tak hanya itu, ada banyak polisi yang terseret dalam kasus yang terjadi jelang Iduladha lalu itu.
Jika ada polisi yang diduga bermasalah atau terbukti bermasalah, maka yang terngiang di benakku adalah polisi di film India. Film India, khususnya Bollywood yang populer, sering memberi kesan buruk pada polisi mereka.
Tentu saja ada yang digambarkan sebagai polisi bagus. Tapi polisi yang buruk terkesan sering muncul di perfilman India.
Misalnya saja polisi korup di  film Dabangg. Di film Company, lebih sadis lagi. Ketika polisi kelas menengah berkolaborasi dengan penjahat. Lalu, polisi itu langsung didor oleh Chandu yang dimainkan Vivek Oberoi. Sebab, Chandu muak dengan perilaku polisi yang berkolaborasi dengan penjahat.
Dalam beberapa film India, polisi digambarkan sebagai kelompok yang lamban. Mereka datang ketika kejadian sudah selesai. Maka, ketika ada polisi yang telat, kadang dilabeli "polisi India".
Kritik tajam polisi tak hanya di film normal. Film kartun pun juga mengkritik keras polisi. Di film kartun India berjudul Shiva, ada polisi bernama Ladoo Singh yang tak becus.
Ladoo Singh digambarkan sebagai polisi banyak bual. Polisi yang tak cakap kerja dan juga penakut.
Perfilman India telah membuat kritik atau stigma pada polisi dengan sangat keras. Perfilman India dengan gagah berani mengkritik korps kepolisian.
Aku tentu tak tahu apakah film lain di Asia, bisa dengan gamblang dan masif mengkritik kepolisian sedalam-dalamnya seperti film India? Berani menelanjangi borok polisi sedemikian rupa? Entahlah, karena aku memang lebih sering nonton film India.