Timnas Indonesia U16 jadi juara Piala AFF usai mengalahkan Vietnam U16 1-0, Jumat (12/8/2022). Saatnya membangun kesinambungan!
Bukan hal yang aneh jika melongok ke belakang, ketika tim junior kita juara di ASEAN. Terhitung sejak tahun 1991, timnas senior tak pernah jadi jawara di ASEAN. Namun, beda dengan timnas junior.
Seingat saya, total sudah empat kali timnas junior juara di ASEAN. Pada 2013, Evan Dimas dkk juara AFF U19. Pada 2018, Bagus dkk juara AFF U16. Pada 2019, Marinus dkk juara AFF U23. Kini, Indonesia juara AFF U16.
Menjadi unik ketika junior berjaya, tapi senior belum pernah dapat piala. Dari empat kali juara itu, mungkin yang paling bisa diukur adalah eranya Evan Dimas.
Maksudnya, mereka kini sudah senior. Tapi, tak banyak dari mereka yang menghiasi timnas senior. Terakhir di kualifikasi Piala Asia 2023, hanya Dimas Drajad (setahu saya), angkatan Evan Dimas pada 2013 yang ada di skuat timnas senior.
Pemain lain tak lagi masuk timnas. Tentu sangat disayangkan. Bagaimana dahulu mereka digadang akan jadi potret kejayaan masa depan Indonesia. Tapi sampai kini tak jadi nyata.
Nah, momen kali ini, hendaknya jadi semangat untuk membangun kesinambungan. Mereka juara di U16, kemudian bisa berkesinambungan berprestasi sampai senior.
Tentu bukan pekerjaan mudah. Ada banyak hal yang harus dilakukan. Misalnya, di PSSI, bagaimana mewadahi pemain muda dengan kompetisi yang baik.
Lalu, bagaimana PSSI membuat kompetisi yang baik di level senior sehingga kesinambungan itu berjalan. Atau bisa juga PSSI mendorong, memanfaatkan jaringan agar pemain muda bisa berkarier di luar negeri.
Sehingga, mereka yang di luar negeri akan banyak mendapatkan pelajaran penting tentang sepak bola. Termasuk juga bagaimana PSSI memberikan tempat latihan yang memadai pada timnas muda dan senior.