Ini tentu saja harapan sebagai warga biasa. Kontrak Witan Sulaeman dengan Lechia Gdansk diputus. Sementara, anasi Egy Maulana Vikri belum diketahui. Dua pemain muda itu tersebut memang meniti karier di Eropa. Tapi, nasibnya belum jelas pada saat ini.
Di tengah situasi itu, saya berharap keduanya tidak ke Liga 1. Saya tak perlu menjelaskan alasan secara rinci. Sebab, saya pikir fenomena selama ini sudah bisa menjelaskan pada posisi  mana Liga 1 berada. Jadi, saya harap tentu jangan ke Liga 1.
Harapannya tentu saja mereka tetap berada di Eropa. Main di Eropa dengan semangat Eropa, bagi saya penting karena keduanya masih muda. Masih banyak waktu dan peluang untuk terus berkembang di Eropa.
Lalu bagaimana supaya tetap di Eropa? Nah, saya sendiri juga tidak tahu bagaimana caranya. Semoga saja agen keduanya bisa mendapatkan klub baru. Atau kalau pun tidak, pemilik klub Eropa dari Indonesia bisa memfasilitasi para pemain muda Indonesia di Eropa.
Jika ada fasilitasi itu, setidaknya mereka memiliki kesempatan menjaga aura Eropa. Bermain di Eropa bukan berarti tidak cinta pada negara. Bermain Eropa adalah bentuk cinta pada negara. Dengan bermain di Eropa, maka kualitas akan terjaga dan meningkat.
Jika kualitas terjaga atau meningkat, maka akan bermanfaat bagi timnas Indonesia. Sebab, Witan dan Egy adalah andalan timnas Indonesia. Ingat ya, bermanfaat bagi timnas Indonesia. Bermanfaat bagi timnas Indonesia adalah manfaat paling nyata dan bentuk cinta tanah air.
Lalu kalau tak bisa bertahan di Eropa bagaimana? Nah itu yang sulit. Tapi, kalau tak bertahan di Eropa ya tetap main di luar negeri yang kualitas liganya bagus. Sehingga, keduanya akan mendapatkan pengalaman yang lebih baik.
Dorongan
Saya pikir hal lain yang juga perlu digerakkan adalah dorongan dari federasi agar sebanyak mungkin pemain Indonesia bermain di luar negeri. Syukur-syukur bisa bermain di Eropa. Sebab, hal itu akan sangat bermanfaat bagi timnas Indonesia.
Dorongan tentu bisa bermacam-macam. Saya pikir, PSSI memiliki jaringan yang luas di luar negeri. Sehingga, jaringan itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pemain muda Indonesia.