Cara pemeringkatan klasemen dalam sepak bola ada dua kutub yakni FIFA dan UEFA. FIFA adalah otoritas sepak bola dunia dan UEFA adalah otoritas sepak bola Eropa. AFC, sebagai otoritas sepak bola Asia menggunakan cara milik UEFA. Lalu bagaimana dengan AFF?
Pemeringkatan klasemen FIFA berbasis pada nilai, selisih gol, produktivitas gol sebagai dua hal utama. Jika ada dua tim memiliki nilai sama, peringkat akan ditentukan tim mana yang memiliki selisih gol lebih baik. Jika selisih gol sama, maka akan dilihat tim mana yang paling banyak mencetak gol. Jika produktivitasnya sama, maka akan ditentukan dri head to head antar dua tim yang memiliki nilai sama itu.
Pemeringkatan klasemen di UEFA dan AFC berbasis pada nilai, head to head, selisih gol head to head, selisih gol keseluruhan, dan produktivitas gol keseluruhan. Jika ingin lengkap penjelasannya bisa mampir pada tulisan saya yang ini.
Pertanyaannya, bagaimana dengan AFF atau otoritas sepak bola Asia Tenggara? Apakah mengikuti FIFA atau AFC? Lebih spesifik dan langsung saja adalah bagaimana pemeringkatan pada ajang AFF U-19 yang saat ini sedang berlangsung?
Saya mencoba mencari ke artikel khusus tentang aturan AFF U19 tentang pemeringkatan. Namun, saya belum mendapatkan hasilnya. Hanya saja, banyak media massa online yang menjelaskan secara tak langsung jika pemeringkatan AFF U19 sama dengan FIFA.
Artinya, jika nilai beberapa tim sama, maka akan dilihat selisih gol atau produktivitas gol tim tim tersebut untuk keseluruhan laga. Jika selisih gol dan produktivitas gol masih sama, maka head to head selisih gol dan produktivitas gol akan jadi penentu.
Jika mengacu pada pengalaman sepak bola di Asia Tenggara, memang pemeringkatan klasemen lebih sering mengacu pada aturan FIFA. Hanya sekali (seingat saya) aturan pemeringkatan klasemen UEFA/AFC diadopsi dalam sepak bola di Asia Tenggara, yakni saat ajang sepak bola Se Games 2013.
Nah jika AFF U-19 memang mengacu pada aturan FIFA, maka syarat Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF U-19 lebih mudah. Indonesia hanya perlu menang dengan skor berapapun melawan Myanmar. Satu syarat itu sudah cukup membuat Indonesia lolos ke semifinal.
Kenapa syaratnya hanya menang? Ya karena selisih gol Indonesia saat ini lebih baik dari Vietnam dan Thailand. Jika di laga terakhir Vietnam dan Thailand bermain seri dan Indonesia menang, maka tiga tim itu memiliki nilai sama yakni 11.
Jika tiga tim memiliki nilai sama, maka Indonesia lebih baik karena memiliki selisih gol yang lebih baik. Indonesia pun jadi juara grup.