Shin Tae-yong. foto: kompas.com/hafidz imaduddinÂ
Saya dengar pembicaraan Ketua Umum PSSI M Iriawan di CNN. Ada pernyataan dari Iwan Bule, begitu biasa disapa, ada potensi mencopot Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia senior.
Dari perbicangan itu, kesan yang muncul adalah bahwa PSSI awalnya meminta STY melatih satu timnas saja. Tapi STY meminta dia melatih Timnas Senior, U-23, dan U-20.
Kemudian, melihat performa di Sea Games dan uji coba melawan Bangladesh, ada indikasi bahwa STY keteteran mengelola tiga timnas. Maka setelah pulang dari Kuwait ada potensi STY dicopot sebagai pelatih senior dan fokus ke U-20.
Kok begitu?
Saya sendiri tak yakin pelatih adalah pesulap. Ada waktu bagi pelatih untuk membangun tim. Maka, berilah kesempatan pada STY sesuai dengan kesepakatan awal.
Mengurus tiga timnas memang tidak mudah. Tapi ada strategi STY yang terlihat bahwa dia memanfaatkan pemain U-23 untuk membangun timnas senior. Tengoklah di AFF kemarin.
Artinya, STY punya keleluasaan melihat seluruh pemain di level U20 dan U23 untuk bisa dimanfaatkan ke timnas senior. Lihatlah Park Hang-seo di Vietnam yang juga dobel job untuk timnas U23 dan senior. Walaupun akhirnya U23 diserahkan ke asistennya.
Maka, kontinuitas timnas dari junior ke senior akan terjaga jika dihandel satu orang atau satu tim. Lagipula STY punya staf yang bisa dia handel untuk menjaga kontinuitas jalur dari junior dan senior.
Jika STY dicopot untuk timnas senior, maka akan ada perombakan lagi. Bisa jadi kontinuitas junior ke senior tidak akan terjadi karena beda kepala alias pelatih atau tim pelatih.