Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keberingasan pada Ade Armando dan Kontradiksi Oknum Demonstran

11 April 2022   21:00 Diperbarui: 11 April 2022   21:03 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ade Armando dikeroyok. Foto: kompas.com/m amalia hapsari

Ada beberapa hal yang tidak saya sepakati dari pernyataan Ade Armando. Tapi, bukan berarti saya bebas menghajar dia. Maka, saya sedih melihat Ade Armando berlumuran darah dan nyaris ditelanjangi di tengah demo hari ini. Potret menyedihkan di bulan suci.

Saya mengetahui Ade Armando belasan tahun lalu. Saya membaca komentar-komentarnya soal komunikasi. Ade Armando pernah juga sebagai anggota KPI.

Belakangan Ade masuk ke pusaran kubu-kubuan politik. Sekalipun, dia tak berada dalam partai politik. Beberapa pendapatnya pun saya tak sepakat. Tapi soal pandangannya bahwa dia tak sepakat Presiden RI tiga periode, saya sepakat.

Nah, beda pendapat itu hal yang biasa. Beda pendapatan juga hal yang biasa. Sekeras apapun perbedaan pendapat dan pendapatan, ya jangan sampai berlaku beringas.

Maka, melakukan kekerasan pada Ade Armando adalah perilaku beringas. Apalagi, perilaku itu dilakukan di bulan suci Ramadan. Perih, sedih, dan mengerikan.

Kontradiksi

Menjadi kontradiksi pula ketika Ade Armando jadi sasaran di demo itu. Ade yang tak sepakat masa jabatan presiden tiga periode, justru dihajar oleh demonstran yang diduga kuat dalam rangka menentang wacana masa jabatan tiga periode.

Saya meyakini bahwa mereka yang menghajar Ade adalah orang tak sepakat wacana Presiden tiga periode. Kan aneh, mereka menghajar orang yang sehaluan?

Menjadi kontradiksi pula karena demo adalah wahana untuk mengemukakan pendapat. Mengemukakan pendapat dan bukan menggunakan kekerasan.

Bagaimana ceritanya, orang meminta agar hak berpendapatnya didengar dengan cara menghajar orang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun