Ini pengalaman sendiri, pengalaman pribadi. Ada momen ketika saya berkirim pesan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp (WA) tapi saya tak sadar.
Ada beberapa kali saya mengirimkan pesan tapi saya tak pernah merasa berkirim pesan itu. Salah satunya adalah secara tak sadar saya berkirim pesan ke WA istri.
Ceritanya, di pagi hari saya kaget karena ternyata istri saya tahu bahwa saya rencananya akan bepergian ke satu tempat. Padahal saya belum pernah memberi kabar soal niat saya bepergian itu.
Lalu, saya bertanya, darimana dia tahu kalau saya akan bepergian. Istri saya menjawab begini, "lho kan kamu yang ngabari aku lewat WA bahwa kamu akan bepergian," kata istri saya.
Saya jadi aneh. Sebab, saya merasa tak pernah berkirim pesan mengabarkan rencana itu. Lalu saya buka WA. Ternyata, saya memang telah berkirim pesan ke istri saya melalui WA pada pukul 01.30.
Padahal, malam itu saya tidur sebelum jam 24.00. Saya kemudian bertanya pada diri sendiri. Kok bisa ya?
Pertanyaannya, tak mungkin jika yang menulis pesan itu bukan saya. Tak mungkin istri saya yang membuat pesan di dinihari melalui HP saya. Lebih tak mungkin lagi anak-anak saya yang masih SD berkirim pesan melalui HP saya di dinihari. Apalagi HP saya ada password yang pasti anak-anak kesulitan menggunakannya.
Kalau mau berpikir tidak rasional ya bisa saja. Menduga bahwa ada sosok lain yang memakai HP saya di malam hari. Tapi kalau memakai cara pandang itu, sulit dianalisis dan sulit untuk dicari jalan keluar secara logis.
Pada akhirnya, saya memikirkan bahwa sayalah yang berkirim pesan itu. Tapi saya berkirim pesan saat kondisi setengah sadar dan refleks, saat bangun tidur sebentar. Lalu, tidur lagi setelah berkirim pesan. Mungkin begitu?
Jadi saat momen itu, saya memang lagi banyak yang harus dilakukan, banyak yang dipikirkan. Mungkin terbawa dan melakukan hal yang tak disadari di tengah malam saat sejenak bangun dari tidur.
Ya itu mungkin saja karena ketika kita banyak yang dipikirkan atau dilakukan, kita tak sadar melakukan hal lain. Bisa saja seperti itu.