Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beda Panglima Santri Nusantara dengan Panglima Santri Gayeng Nusantara

3 Maret 2022   07:01 Diperbarui: 3 Maret 2022   07:06 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taj Yasin. Foto: kompas.com/ika fitriana 

Saya baru ngeh ternyata ada dua panglima santri. Setidaknya itu yang saya ketahui. Ada Penglima Santri Nusantara dan Panglima Santri Gayeng Nusantara.

Lalu apa bedanya? Ya bedanya kalau Panglima Santri Nusantara adalah Muhaimin Iskandar Ketum PKB, sementara Panglima Santri Gayeng Nusantara adalah Taj Yasin, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga politikus PPP.

Panglima Santri Nusantara yakni Muhaimin Iskandar dikukuhkan November  2017. Kalau Santri Gayeng Nusantara saya belum menemukan kapan dibentuk. Tapi yang pasti sebelum Pilkada Jateng 2018. Sebab, saat itu sudah ada Santri Gayeng Nusantara.

Muhaimin Iskandar. Foto: kompas.com/andreas lukas altobeli
Muhaimin Iskandar. Foto: kompas.com/andreas lukas altobeli

Panglima Santri Nusantara punya akun IG. Panglima Santri Gayeng Nusantara ada twitter. Kalau media sosial lainnya saya belum melihatnya.

Nah, kalau gerakan Panglima Santri Nusantara belakangan ini sering keliling untuk promosi jadi calon presiden. Bahkan, belakangan Panglima Santri Nusantara juga mengusulkan Pemilu 2024 ditunda dengan alasan recoveri ekonomi.

Sementara, kalau Panglima Santri Gayeng Nusantara gencar mengukuhkan kepengurusan Santri Gayeng Nusantara di kabupaten kota, khususnya di Jawa Tengah. Kepengurusan Santri Gayeng Nusantara juga didorong membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Kedua sosok panglima ini juga termasuk "darah biru" di lingkungan nahdliyin. Dari beberapa pemberitaan diketahui, Muhaimin adalah cucu buyut dari pendiri NU, KH Bisri Syansuri. Sementara Taj Yasin adalah putra dari KH Maemun Zubair.

Tulisan ini hanya sekadar informasi saja. Sehingga, tidak salah memgetahui atau tidak salah menyebut. Hanya itu saja motif tulisan ini.

Lalu, ke mana arah para panglima ke depannya, itu cerita mereka berdua. Apakah keduanya sedang berjuang untuk kontestasi pemilihan di masa datang, ya itu cerita mereka berdua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun