Kabar menyesatkan selalu tidak mencerahkan. Jika kabar menyesatkan itu negatif, maka akan menjengkelkan. Jika kabar menyesatkan itu positif, tetap saja menjengkelkan karena memberi angin surga.
Kekinian, salah satu yang membuat saya jengkel adalah kabar menyesatkan yang berhubungan dengan Timnas Indonesia. Maksudnya adalah kabar menyesatkan terkait Timnas Thailand yang bisa berhubungan dengan Timnas Indonesia.
Diketahui, Thailand mengalahkan Indonesia 4-0 di final leg pertama AFF 2020. Kedua tim akan kembali bertemu di leg kedua final pada 1 Januari 2022. Usai leg pertama usai, informasi menyesatkan muncul. Informasi yang berkembang adalah kapten Thailand memakai doping dan Thailand terancam didiskualifikasi.
Informasi seperti ini jelas jadi santapan di masa euforia Timnas Indonesia. Informasi seperti ini banyak muncul di dunia maya. Ada juga akun Youtube yang mengklarifikasi kabar itu atau setidaknya mempertanyakan kabar adanya pemain Thailand memakai doping dan menguntungkan Indonesia. Tapi anehnya, akun YouTube yang mengklarifikasi itu memakai judul yang memberi kesan bahwa doping itu memang ada.
Kacau sekali informasi seperti ini. Informasi soal doping itu jelas memberi angin surga. Tapi, ternyata informasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Akhirnya apa? Akhirnya makin jengkel dengan informasi tak jelas itu.
Beberapa tulisan juga memberi klarifikasi bahwa berita doping Thailand itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Makin maraklah kemudian klarifikasi isu doping Thailand.
Ini bukan kali pertama saya membaca informasi menyesatkan yang berhubungan dengan Timnas Indonesia. Pada tahun 2018 beberapa saat setelah Indonesia kalah dari Uni Emirat Arab di babak 16 besar Asian Games 2018, muncul tulisan netizen yang tak bertanggungjawab.
Kala itu saya baca di kolom komentar akun YouTube. Dituliskan bahwa saat itu wasit diduga bermasalah dan akan diselidiki lebih lanjut. Informasi disebutkan dari media asing, tapi tidak jelas media asing apa yang menyebutkan wasit bermasalah kala laga Indonesia vs UEA.
Informasi seperti ini atau informasi yang menyesatkan bisa berpotensi langsung dilahap. Alasannya karena pembaca informasi dalam situasi tidak netral. Ketika sedih dengan performa Indonesia atau hasil laga Indonesia, kemudian disuguhkan informasi yang tidak jelas sumbernya.
Informasi menyesatkan memang selalu menjengkelkan. Buat judul bombastis, ketika dibuka malah tak sesuai dengan fakta. Ini menjengkelkan. Sudah korban kuota, dapat informasi bermasalah pula.
Mungkin juga mereka sedang mencari klik agar banyak pengunjung? Ya kalau mencari klik, kayaknya tidak begitu-begitu amat caranya. Memberi informasi menyesatkan bukan cara yang baik untuk mendapatkan cuan.