Sementara Irfan Jaya sangat bisa diandalkan dalam serangan balik. Tapi di leg kedua semifinal, dalam beberapa kesempatan Irfan terlalu memaksakan diri mengeksekusi langsung ke gawang lawan. Padahal, ada teman lain yang berpotensi bagus membikin gol. Kenapa tak dioper ke teman lain saja?
Lalu, kurangnya konsentrasi saat lawan mendapatkan tendangan bebas. Gol pertama Singapura tak lepas dari kurangnya konsentrasi lini belakang.
Final
Di final, siapapun lawannya baik Thailand atau Vietnam akan bermain lebih agresif dari Singapura. Maka lini pertahanan Indonesia harus lebih kuat.
Mungkin untuk memperkuat lini belakang, pelatih Indonesia Shin Tae-yong akan menyimpan Pratama Arhan. Jika tidak begitu, mungkin Arhan tak akan dimainkan secara bersamaan dengan Elkan Baggott.
Penyerangan Indonesia juga harus lebih efisien. Artinya ada perbandingan terbaik antara usaha dan hasil. Kalau usaha 7 kali mengancam gawang lawan, maka bisa dikatakan efisien jika membuat 6 gol dari 7 peluang itu.
Di depan saya menduga Egy akan dimainkan sejak menit awal. Yang dikorbankan adalah Irfan Jaya. Egy dan Witan bisa jadi penusuk, sementara penyelesainya adalah Ezra Walian.
Tapi ya semuanya kita lihat saja bagaimana nanti. Semoga Indonesia juara di AFF tahun ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H