Mungkin banyak yang tak tertarik dengan performa Ezra Walian bagi Timnas Indonesia di Piala AFF sejauh ini. Dia baru membuat satu gol di AFF 2020 sejuah ini. Satu gol itu dibuat saat melawan Laos. Di laga lainnya, Ezra tak bisa mencetak gol.
Jika aku lihat, Ezra adalah sosok yang bakal kesulitan mencetak gol melalui skema serangan balik. Jika Indonesia mengandalkan serangan balik cepat, maka Ezra akan kesulitan. Dia sosok yang sulit juga membawa bola atau solo run.
Jika serangan balik satu lawan satu, Ezra juga terlihat kesulitan. Setidaknya itu yang pernah aku lihat. Aku masih ingat di semifinal Sea Games 2017, Ezra pernah memiliki peluang mencetak gol satu lawan satu, tapi gagal.
Saat uji coba lawan Myanmar dia gagal mencetak gol melalui penalti. Walaupun bola rebound bisa menjadi gol. Jadi memang, Ezra itu bukan tipikal penyerang seperti itu.
Setahuku, selama di Timnas Indonesia, Ezra membuat gol melalui kemelut. Setidaknya, situasi yang kemelut di depan gawang. Atau setidaknya situasi yang benar-benar di depan gawang, sangat dekat dengan gawang.
Ada dua gol, selain lawan Myanmar, yang dibuat Ezra, bersama Timnas Indonesia. Pertama saat melawan Kamboja di Sea Games 2017. Saat itu, gol yang dibuat Ezra adalah bola dengan situasi dekat gawang lawan.
Silakan bisa dilihat lagi bagaimana gol Ezra ke gawang Kamboja kala itu. Kedua, saat Ezra membuat gol melawan Laos di AFF kali ini.
Golnya ke gawang Laos juga dari jarak dekat dengan gawang. Ezra sepertinya tipikal pemain yang bisa mencetak gol dengan cara seperti itu.
Setidaknya menurutku adalah, Ezra bisa membuat gol jika Indonesia sangat menguasai pertandingan dan memaksa lawan bertahan sangat dalam.
Kemudian dari kemelut di depan gawang atau situasi bola dekat gawang, Ezra mencetak gol. Saat laga lawan Indonesia, sebenarnya saya yakin Ezra akan mencetak gol setelah skor 3-1. Tapi itu tak terjadi karena dia ditarik keluar.