Memiliki banyak talenta bagus, tak menjamin sebuah negara bisa lolos ke Piala Dunia. Contoh yang terbaru adalah Pantai Gading. Negeri di benua Afrika ini sudah gagal dapat tiket ke Piala Dunia 2022 sebelum fase akhir.
Pantai Gading atau sering juga disebut Cote d'Ivoire, memiliki banyak pemain terkemuka yang bermain di Eropa. Di belakang, Pantai Gading memiliki Serge Aurier yang pernah bermain di Tottenham Hotspur. Kini Aurier bermain di Villarreal. Ada juga Eric Bailly yang main di Manchester United.
Selain dua pemain itu, lini belakang Pantai Gading pada skuat terbaru, diisi para pemain "asing". Mereka adalah pemain yang bermain di klub Eropa alias tak bermain di liga domestik Pantai Gading.
Di lini tengah, Pantai Gading juga memiliki bintang. Ada nama gelandang AC Milan Franck Kessie. Ada juga Jean Michel Serri yang main di Fulham. Serri ini dulu diincar Barcelona, tapi tak kesampaian. Lini tengah Pantai Gading di skuat terbaru juga diisi para pemain "asing".
Di lini depan, Pantai Gading memiliki penyerang Arsenal Nicolas Pepe dan Sebastien Heller. Diketahui, Heller adalah buah bibir di Liga Champions musim ini. Dia sudah mencetak tujuh gol di Liga Champions musim ini.
Lini depan Pantai Gading di skuat terbaru juga diisi para pemain asing. Di luar skuat terbaru, masih ada pemain Pantai Gading yang terkemuka. Mereka tak masuk skuat terbaru. Beberapa di antaranya adalah bintang Crystal Palace Wilfired Zaha, pemain muda Manchester United Amad Diallo, atau pemain kawakan Gervinho.
Dengan skuat yang bagus itu, Pantai Gading tentunya jadi ancaman di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika. Tapi, jalan mereka terhenti sebelum fase akhir. Bermain di grup D, Pantai Gading tersingkir setela di laga akhir kalah dari Kamerun satu gol tak berbalas pada 16 November lalu.
Di klasemen akhir grup D, Pantai Gading memiliki 13 poin. Mereka ada di posisi dua klasemen akhir. Sementara, Kamerun memiliki 15 poin. Maka, hanya Kamerunlah yang berhak lolos ke fase akhir kualifikasi Piala Dunia 2022.
Bagi Pantai Gading, kegagalan tahun ini adalah kegagalan kedua secara berutun untuk masuk ke Piala Dunia. Sebelumnya, pada 2018 Pantai Gading juga gagal lolos ke Piala Dunia. Kala itu, Pantai Gading kalah bersaing dengan Maroko.
Padahal sebelum Piala Dunia 2018, Pantai Gading adalah langganan Piala Dunia. Mereka selalu bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2006, 2010, dan 2014. Sayangnya, di tiga kali partisipasi itu, Pantai Gading tak pernah bisa lolos dari babak grup. Â
Pelajaran
Apa yang terjadi pada Pantai Gading adalah berkah. Mereka memiliki banyak talenta yang bermain di Eropa. Dengan begitu, mereka bisa menjadi ancaman bagi negara lain di Afrika. Namun, talenta yang hebat itu tentu harus bisa dikelola dengan baik.