Egy Maulana Vikri paling kanan. Foto: fk senica dipublikasikan kompas.tv
Saya termasuk orang yang tak suka lihat pemain yang getol membawa bola tanpa visi yang jelas. Maka, saat awal lihat Egy Maulana Vikri bermain, saya pun tak terlalu suka karena dia tipikal individualis. Setidaknya hal itulah yang saya tangkap kali awal-awal melihat Egy.
Tapi pandangan tentang Egy itu berubah. Dalam beberapa waktu terakhir, saya melihat Egy sangat berubah. Dia menjadi pemain dengan kualitas yang jauh lebih baik, khususnya saat membela klubnya FK Senica.
Di klub asal Slowakia itu, Egy mendapatkan menit bermain yang banyak. Terbaru, dari informasi yang saya ketahui, Egy kembali bermain 90 menit membela Senica melawan Zlate Moravce akhir pekan ini. Senica memang kalah 1-2, tapi Egy memperlihatkan kemampuannya dengan baik.
Apa yang dahsyat dari Egy saat ini? Yang menonjol adalah kemampuannya untuk memberi umpan dan berbagi bola. Selain itu, kemampuannya umpan satu dua dengan kawan main.
Hal yang juga terlihat adalah visi bermainnya. Egy mampu dengan baik mengetahui pada siapa dia harus memberi umpan. Mungkin karena itulah di laga terbaru melawan Zlate, Egy didapuk sebagai eksekutor sepak pojok.
Tahu kapan harus melewati pemain. Di laga melawan Zlate ada momen Egy melewati tiga pemain. Sayang, setelah melewati tiga pemain, tembakan Egy masih di atas mistar.
Tapi aksi Egy melewati tiga pemain sangat tepat karena memang ada ruang untuk beraksi individu. Artinya, dia memperlihatkan aksi individu di momen yang tepat.
Egy juga terlihat percaya diri. Saya pernah lihat dia memberi umpan ke teman dengan mengolongi lawan. Egy jauh lebih percaya diri saat ini. Mungkin karena dia dapat menit bermain yang cukup.
Semoga Egy tetap mendapatkan menit bermain yang cukup. Kemudian, dia bisa jauh lebih berkembang daripada saat di Lechia Gdansk. Tentunya saya juga berharap kontraknya di Senika diperpanjang, tidak hanya enam bulan.