Indonesia mengalahkan Taiwan 2-1 di leg pertama playoff kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (7/10/2021) malam. Indonesia masih harus melawan Taiwan di leg kedua pada Senin (11/10/2021).
Kemenangan Indonesia di leg pertama berkat gol Ramai Rumakiek menit 17 dan Evan Dimas menit 51. Gol Taiwan dibuat di menit 88.
Sekalipun menang di leg pertama, saya melihat masih ada dua pelajaran penting bagi Indonesia. Pertama adalah untuk lebih menggigit dan kedua adalah fokus sampai laga usai.
Saya sekali dua kali melihat laga Indonesia vs Taiwan via HP. Melihat sembari kumpulan RT. Dari yang saya lihat, Indonesia sangat menguasai pertandingan.
Beberapa kesempatan yang saya lihat, bola ada di wilayah permainan Taiwan. Selain itu, Taiwan juga tak istimewa dalam memegang bola. Beberapa kali pemain Taiwan tak bisa memegang bola sehingga direbut pemain Indonesia.
Komunikasi pemain Taiwan pun buruk. Melihat fakta seperti itu, harusnya Indonesia bisa lebih menggigit. Indonesia harusnya bisa menang besar di laga lawan Taiwan.
Harus lebih menggigit inilah yang jadi pelajaran penting. Pelatih Shin Tae-yong perlu formula agar para penyerangnya mampu sering mengancam gawang lawan.
Jika Indonesia tak menggigit, menguasai bola pun tak ada artinya. Buat apa menguasai bola jika tidak bisa membuat gol.
Parahnya lagi, jika tak menggigit ditambah tak fokus. Gol Taiwan di menit 88 saya pikir karena fokus lemah karena sudah lelah. Sependek ingatan saya, Taiwan sangat jarang mengancam dawang Indonesia. Mungkin gol Taiwan itu adalah satu-satunya serangan berbahaya Taiwan.
Coba kalau dua masalah itu tak tuntas dan Indonesia melawan tim yang lebih kuat. Bisa berantakan permainan Indonesia. Maka, menurut saya dua hal di atas yakni menggigit dan fokus di belakang adalah modal penting di kualifikasi Piala Asia 2023.