Maka, cara Juventus mendapatkan kemenangan ini bisa contoh. Khususnya ketika melawan tim yang bertahan rapat dan dalam. Hanya saja tentu spekulatif sifatnya.
Namun, satu yang harus diwaspadai, adalah fenomena serangan balik. Gol kedua Spezia terjadi karena Juventus gagal mengantisipasi kecepatan serangan balik. Mungkin, karena fokus membuat kerumunan, Juventus keteteran diserang balik. Apalagi Bonucci juga bukan pemain muda. Sehingga jika diajak lari bisa kerepotan.
Di sisi lain, cara sederhana ini tak akan bisa dilakukan ketika Juventus melawan tim yang terbuka. Tim terbuka cenderung berhasrat mendapatkan kemenangan melalui serangan terstruktur.
Maka, untuk melihat kualitas sebenarnya Juventus saat ini, adalah ketika melawan tim besar. Sejauh mana ide yang dikembangkan Allegri. Kini, harus diakui, Juventus adalah tim yang coba kembali dibentuk usai tak memuaskan musim lalu. Sejauh mana kekuatan sihir Allegri? Kita lihat saja sampai akhir musim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H