Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSG Tanpa Messi, Menang Susah Payah, Ruwetnya Penyerangan

23 September 2021   11:33 Diperbarui: 23 September 2021   11:36 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bek PSG Achraf Hakimi (kedua dari kiri) merayakan gol dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol kedua pada laga Ligue 1 antara FC Metz vs PSG di Stadion Saint-Symphorien di Longeville-les-Metz, pada 22 September 2021.

Paris Saint-Germain (PSG) tanpa Lionel Messi saat melawan Metz di ajang Liga Prancis, Kamis (23/9/2021) dinihari WIB. Di laga itu, lini penyerangan PSG tetap terlihat ruwet dan hanya menang 2-1.

PSG unggul lebih dahulu setelah Achraf Hakimi mencetak gol di menit 5 setelah sontekan Mauro Icardi gagal menjadi gol. Namun, di menit 39 Kiki Kouyate membuat gol untuk Metz sehingga kedudukan 1-1. PSG baru bisa memastikan kemenangan di menit 90+5 melalui Hakimi.

Ini adalah kemenangan susah payah PSG secara beruntun. Akhir pekan lalu, mereka juga menang 2-1 atas Lyon secara susah payah. Secara pribadi saya melihat laga ini secara langsung hanya di babak pertama. Babak kedua hanya melihat cuplikan saja. Di laga ini terlihat bagaimana lini penyerangan PSG ruwet.

Sepertinya belum ada formula yang tepat menyatukan para pemain dalam skema penyerangan yang bagus. Di mana ruwetnya? Pertama, Achraf Hakimi cukup ofensif dengan terus berada di sisi kanan penyerangan. Beberapa kali Hakimi terlihat lebih sering membantu penyerangan daripada pertahanan.

Karena sisi kanan sudah dikuasai Hakimi secara mutlak, Kylian Mbappe pun terlihat terpaksa ke tengah atau malah ke kiri. Jika Mbappe ke tengah, maka Mauro Icardi (yang dipasang sebagai penyerang tengah) akan kesulitan berakselerasi. Maka, dalam laga di babak pertama itu, Icardi terlihat tak memiliki peran signifikan, kecuali di gol pertama PSG.

Kedua, ketika Mbappe ke kiri, maka Neymar akan ke tengah. Ketika Neymar di tengah, maka akan kembali membatasi gerak Icardi.

Jika di sisi kanan Hakimi cukup ofensif, di sisi kiri Nuno Mendes tidak terlalu ofensif. Dia cukup bisa bergantian dengan Neymar untuk mengeksploitasi sisi kiri atau sisi kanan pertahanan Metz. Mungkin karena kolaborasi mantap di penyerangan sayap kiri, pada sisi inilah PSG jauh lebih bagus.

Gol pertama PSG bermula dari aksi Neymar di memberi umpan ke Icardi. Sontekan Icardi bisa disapu pemain Metz, tapi kemudian dimakan oleh Hakimi. Gol kedua PSG memang muncul dari Hakimi. Tapi harus diingat bahwa gol ini bermula dari umpan Neymar yang ada di sisi sayap kiri. Bola disodorkan ke Hakimi sehingga Hakimi bisa menjebol gawang PSG.

Setidaknya dalam dua laga terakhir PSG, Neymar menjadi sosok yang penting. Bukan hanya soal bagaimana dia membawa bola, tapi visi bermainnya terlihat. Sisi kiri penyerangan PSG tidak terlalu bermasalah. Namun, sisi kanan dan tengah PSG, kurang bisa singkron dengan baik.

Seperti yang pernah diungkapkan pelatih PSG Mauricio Pochettino, dirinya membutuhkan waktu untuk menyatukan para penyerang PSG, apalagi ketika Lionel Messi bermain. Singkronisasi penyerangan harus dilakukan agar PSG bukan sekumpulan bintang yang bermain sendiri-sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun