Otoritas beberapa liga di Eropa memboikot kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona merah Covid-19. Salah satu yang memboikot adalah otoritas English Premier League (EPL) atau Liga Primer Inggris. Namun, kiper Emiliano Martinez memilih membangkang.
Emiliano Martinez seperti diketahui adalah kiper Aston Villa. Aston Villa adalah klub di EPL. Dengan begitu, Dibu (panggilan Emiliano Martinez), termasuk pemain yang diatur oleh EPL.
Artinya, Dibu tidak diperbolehkan untuk membela Timnas Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan. Sebab, daerah Amerika Selatan belum bisa mengendalikan Covid-19.
Tapi Dibu memilih membangkang. Hal itu diketahui dari akun Twitternya. Dalam ciutannya dia mengungkapkan perasaannya usai membela Aston Villa melawan Brentford. Kemudian dia menuliskan bahwa selanjutnya adalah menuju Argentina.
Unggahan Dibu ini memberi sinyal bahwa dia akan terbang ke Argentina. Dia akan tetap bergabung dengan Timnas Argentina sekaligus membangkang dan melawan boikot EPL. Jika benar dia bergabung dengan Timnas Argentina, apakah dia akan kena sanksi dari otoritas EPL? Kita lihat saja nanti.
Diketahui, kebijakan EPL dan beberapa otoritas liga di Eropa lainnya yang memboikot kualifikasi Piala Dunia 2022 di zona merah Covid-19, bukan tanpa alasan. Otoritas liga berpandangan, jika pemain terbang menuju zona merah Covid-19, maka ketika kembali ke liga, mereka harus dikarantina terlebih dahulu.
Karantina itulah yang dinilai bisa menghambat kepentingan klub. Ketika pemain dikarantina usai dari zona merah Covid-19, maka si pemain tak bisa membela klub dan merugikan klub.
Imbas dari kebijakan otoritas liga di Eropa ini adalah banyaknya pemain bintang yang tak bisa membela Timnasnya di kualifikasi Piala Dunia 2022 pada September 2021. Bukan hanya negara di Amerika Selatan yang terdampak. Negara di Afrika pun terdampak.
Salah satu contoh nyata adalah ketika Liverpool tak melepas Mohamed Salah untuk membela Timnas Mesir. Lima hari yang lalu, Liverpool bersurat pada otoritas sepak bola Mesir untuk tak melepas Salah. Alasannya, Liverpool tak mau kehilangan Salah karena si pemain harus dikarantina. Sekadar diketahui, beberapa daerah di benua Afrika juga masih belum bisa mengendalikan Covid-19.
Terkait polemik antara klub Eropa dengan timnas, otoritas sepak bola dunia FIFA sudah mengungkapkan pendapatnya. FIFA berharap klub melepas pemain ke timnas untuk kualifikasi Piala Dunia 2022. FIFA beralasan negara tempat perhelatan kualifikasi tentu sangat menjaga protokol kesehatan. Tapi pernyataan FIFA ini sepertinya tak dianggap oleh otoritas liga di Eropa.
Baca juga tentang pemboikotan liga di Eropa: