Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengidamkan Masyarakat yang Kontrol Kebebasan Berpendapat, Bukan Pemerintah

17 Agustus 2021   11:09 Diperbarui: 17 Agustus 2021   11:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskusi tak melulu soal negara, tapi bisa soal RT, RW, desa. Jika pengetahuan  dan logika memadai, maka orang bisa berpendapat dengan tepat.

Kemudian masyarakat yang patut. Kepatutan misalnya tentang nilai universal kemanusiaan. Bagaimana antarwarga tak merendahkan. Bagaimana ketika beda pendapat tak merendahkan kemanusiaan. Bagaimana memperlakukan manusia sebagai manusia. Bukan memperlakukan manusia sebagai hewan.

Kepahaman dan kepatutan itu hendaknya berada di atas duit. Artinya, kepahaman dan kepatutan itu tak bisa dibeli. Misalnya, jangan sampai masyarakat permisif dengan mengabaikan pengetahuan dan kepatutan demi uang.

Kalau kepahaman dan kepatutan sudah paripurna, bisa muncul ekspresi dan diskusi yang membangun. Bukan diskusi yang malah penuh dengan caci maki, kebencian, dan berusaha unggul sembari merendahkan yang lain.  

Nah kini, tinggal bagaimana membangun peradaban dengan baik. Sehingga, ekspresi dan diskusi dalam kerangka pengetahuan dan kemanusiaan bisa berjalan. Membangun peradaban salah satunya bisa dimulai dari mereka yang masih kuncup seperti anak-anak.

Tapi, tidak mudah memasifkan pemahaman dan kepatutan kalau sejak kecil sudah disiapkan atau terpaksa disiapkan atau tak sengaja disiapkan sebagai calon alat produksi yang tujuan utamanya adalah uang. Begitu? Entahlah, lamunanku tiba-tiba berhenti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun