Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Geger Sandikala

13 Agustus 2021   16:56 Diperbarui: 13 Agustus 2021   17:01 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: kompas.com/anggara wikan prasetya

"Otomatis hilang sendiri," kata Kang Marjo.

Aku menutup mata sebentar. Kemudian aku melihat hanya kerumunan warga tanpa ada lagi makhluk aneh itu. Entah mereka lari ke mana. Tiba-tiba menghilang. Bau kotoran itu juga lenyap.

Aku duduk di jalan dekat gapura. Kang Marjo di dekatku. Napas kami sama-sama tersengal kelelahan.

"Kang, tahu dari mana soal geger Sandikala ini?" Tanyaku.

"Dari Sarno..."

"Sarno gila itu?" Tanyaku.

"Ya Sarno yang dituding gila itu," kata Kang Marjo.

Pett...lampu mati. Seluruh kampung gelap. Kang Marjo memintaku untuk menelepon pusat kantor listrik agar listrik jangan dihidupkan.

"Mereka telah memakan jaringan listrik. Ya, mereka makhluk aneh itu. Matikan saja listriknya," kata Kang Marjo.

Aku juga diminta woro woro ake warga agar menyiapkan lampu minyak atau petromax. Warga pun diminta tidur saja. Lalu beberapa lelaki diminta ketemu Kang Marjo, menyiapkan siasat untuk petang berikutnya.

"Versi Sarno, makhluk aneh itu hanya akan menyerang selama tiga petang, tiga petang saja secara beruntun," kata Kang Marjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun