Mari dukung dan doa (2D) pada Eko Yuli Irawan agar bisa menyabet medali emas di angkat besi kelas 61 Kg ajang Olimpiade 2020. Eko Yuli akan bermain pada Minggu (25/7/2021) mulai pukul 13.50 WIB. Semoga juga Deni yang main di angkat besi kelas 67 Kg bisa menyabet medali. Deni akan bermain Minggu (25/7/2021) mulai pukul 17.50 WIB.
Eko Yuli bukan lifter kaleng-kaleng. Dia adalah lifter kelas dunia. Inilah sederet prestasi hebat yang pernah ditorehkan Eko Yuli.
Eko meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 untuk kelas 56 Kg. Pada Olimpiade 2012 dia kembali mendapatkan medali perunggu untuk kelas 62 Kg. Lima tahun lalu di Olimpiade Rio de Janeiro, Eko menyabet medali perak untuk kelas 62 Kg.
Eko juga mendapatkan medali emas kejuaraan dunia 2018 di Ashgabat untuk kelas 61 Kg. Setahun setelahnya dia mendapatkan emas pada piala dunia angkat besi yang dihelat di Fuzhou untuk kelas 61 Kg.
Di Islamic Solidarity Games 2013 dan 2017, Eko juga mendapatkan medali emas untuk kelas 62 Kg. Tahun 2007 dia adalah juara dunia junior angkat besi kelas 56 Kg.
Untuk ajang level Asia dan Asia Tenggara saya tak perly menuliskannya. Tentu dia juga sering jawara.
Selain itu, Eko Yuli adalah pemegang rekor dunia angkatan clean and jerk dengan mengangkat barbel 174 Kg. Prestasi yang ditorehkan lelaki berumur 31 tahun itu cukup menjanjikan untuk bisa menyabet emas.
Eko sepertinya akan bersaing ketat dengan Li Fabin dari Cina. Dia adalah pemegang rekor dunia angkatan snatch dan total. Di snatch angkatannya adalah 145 Kg. Untuk total atau snatch + clean and jerk, angkatannya adalah 318 Kg.
Li Fabin kalah dari Eko Yuli saat kejuaraan dunia 2018. Saat itu Li mendapatkan medali perak. Namun pada kejuaraan dunia 2019 Li mampu mendapatkan medali emas dan Eko Yuli perak.
Semoga saja Eko Yuli bisa mengalahkan Li Fabin dan kompetitor lainnya. Semoga Eko Yuli bisa mendapatkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade 2020.