rangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Rakyat Indonesia. Alih-alih rangkap jabatan itu dibereskan, pemerintah malah meng-ACC rangkap jabatan tersebut.
Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari KuncoroPresiden Jokowi merestui rangkap jabatan itu. Sampai kemudian muncul statuta UI baru yang memperbolehkan rangkap jabatan. Saya sebagai awam menilai memang janggal Rektor UI rangkap jabatan di BUMN, potensi konflik kepentingannya akan sangat kental.
Nah realitas Rektor UI ini disambut dunia maya. Rektor UI jadi trending di twitter. Yang juga menarik, warganet menjadikan Rektor UI sebagai bulan-bulanan.
Reaksi netizen memunculkan satire soal kuatnya Rektor UI. Rentetan cuitan di twitter juga bisa membuat tersenyum, ngakak, tapi juga dibarengi getir tentang realitas di Indonesia.
Sangat banyak sekali komentar lucu, brilian, tapi juga menyisakan getir bagi yang melihat realitas Indonesia saat ini. Akun @ridwanhr membuat cuitan,
"Rektor UI kalau nerobos lampu merah, aturannya langsung diubah, lampu ijo jadi berhenti, merah jadi jalan".
Akun @ainunnajib membuat cuitan yang nyentil juga. "Rektor UI ketemu nun mati. Salah baca tajwidnya, nun mati hidup lagi!"
Akun @budsan73 juga memberi cuitan. "Rektor UI naik pesawat salah jurusan. Pilotnya ganti halauan, penumpang lain dilempar ke laut".
Masih sangat banyak cuitan lucu tapi getir soal Rektor UI yang dinilai sebagai orang kuat. Ibaratnya, warganet menghabisi Rektor UI. Selain itu juga memberi cedera pada pemerintahan Jokowi.
Kalau menurut saya, batalkan saja rangkap jabatan itu. Itu adalah langkah yang bisa dilakukan pemerintah. Di tengah PPKM Darurat yang sebagian warga merasa kesulitan, drama tentang Rektor UI ini sangat pilu.
Negara ini bukan hanya dihadapkan pada kasus besar seperti Covid-19 yang nyata menyerang. Tapi kita jiga dihadapkan pada hal aneh yang memicu ketidakadilan dan kecemburuan, seperti cerita Rektor UI ini.
Sudahi saja Pak Jokowi. Suara netizen saya pikir representasi suara masyarakat secara umum. Sudahi saja Pak Jokowi, dalam artian hentikan rangkap jabatan itu.