Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Halal Itu Proyek Ekonomi

2 Juli 2021   18:18 Diperbarui: 2 Juli 2021   19:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat wisata bernama Dusun Semilir Eco Park di Semarang.(dok. Dusun Semilir Eco Park dipublikasikan kompas.com)

Wisata halal menurut saya lebih erat kaitannya dengan proyek ekonomi daripada soal agama. Hal itu saya simpulkan setelah saya pernah mengikuti seminar online soal wisata halal tahun lalu.

Dasar wisata halal adalah makin banyaknya  muslim di dunia. Tahun 2050, sepertiga dari penduduk dunia adalah muslim. Statistik itu tentu sangat menggiurkan secara ekonomi.

Karena itu, ada pandangan bagaimana menarik umat Islam untuk berwisata. Supaya umat Islam mau berwisata dengan tenang, tentunya disiapkan segala tetek bengek kepentingan muslim.

Misalnya, ada makanan halal, ada tempat beribadah, ada toilet yang memadai. Sehingga, umat Islam yang akan berwisata di tempat itu jadi tenang. Umat Islam tak harus pusing memikirkan tempat ibadah atau makanan halal.

Coba kalau tempat wisata tak menjamin kebutuhan umat Islam, tentu akan ada yang kurang. Imbasnya, umat Islam enggan ke tempat wisata tertentu karena tak memberi kemudahan bagi wisatawan Muslim.

Setahu saya, negara yang mayoritas penduduknya bukan Islam, sudah mulai menjajaki wisata halal. Kenapa? Ya supaya umat Islam yang jumlahnya membengkak itu bisa datang untuk menambah keuntungan bagi negara itu.

Jadi, dari seminar itu saya memahami bahwa wisata halal adalah upaya murni ekonomi dengan brand yang menarik minat umat Islam. Kalau ada yang berpikir macam-macam soal wisata halal ya terserah.

Tapi sepemahaman saya, wisata halal adalah proyek ekonomi dengan memanfaatkan jumlah penduduk muslim di dunia yang terus membengkak. Kalau Indonesia mengembangkan wisata halal, saya pikir juga untuk menarik pelancong muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun