Cerita Dewa Kipas atau Pak Dadang yang menghebohkan di dunia catur bisa dimaknai dalam dua hal. Pertama adalah bahwa Dewa Kipas merupakan pecatur hebat walaupun amatir. Kedua, Dewa Kipas diduga melakukan kecurangan.
Dua hal itu, yakni kemampuan bermain catur dengan dugaan mencuri itu tidak berhubungan sama sekali. Tidak ada hubungannya. Kenapa? Analoginya adalah orang pandai pun bisa mencuri. Berapa orang yang pandai tersangkut kasus korupsi?Â
Nah, sekarang kita mau membahas yang mana? Mau membahas kepandaian Dewa Kipas bermain catur atau dugaan kecurangan?
Kalau membahas kepandaian Dewa Kipas main catur, dibuktikan saja di pertandingan catur yang live. Di situ akan kelihatan apakah Dewa Kipas memang jago main catur. Kalau mau main catur lawan grandmaster juga tak masalah. Sehingga orang paham bagaimana Dewa Kipas bermain catur.
Tapi Dewa Kipas vs Grandmaster itu hanya permainan catur dan tak terkait dengan dugaan kecurangan. Kalau misalnya Dewa Kipas menang melawan grandmaster catur, bukan berarti bahwa kasus dugaan kecurangan itu otomatis terbantahkan.
Karena pembuktian Dewa Kipas melakukan kecurangan atau tidak, ya melalui mekanisme penyelidikan yang memadai. Penyelidikan memadai dalam konteks olahraga, khususnya catur.
Nah, sekarang yang terjadi Dewa Kipas akan melawan grandmaster Irene Sukandar. Kesan yang terbangun di dunia maya adalah bahwa Dewa Kipas sedang melawan sosok yang menuduhnya mencuri. Kalau Dewa Kipas menang maka tuduhan mencuri gugur. Ya tidak begitu.
Membuktikan Dewa Kipas tidak curang dengan mempertandingkannya dengan grandmaster, tentu tak masuk akal. Pertandingan itu tak ada hubungannya dengan dugaan Dewa Kipas curang.
Dewa Kipas vs grandmaster itu soal kemampuan bermain catur. Dan tentu saja entertain. Sesuatu yang menjual, bukan pembuktian benar atau tidaknya dugaan kecurangan. Â
Terakhir, ini sekadar latar saja. Pak Dadang dari Bandung itu punya akun dengan nama Dewa Kipas untuk bermain catur di dunia maya. Ternyata, performanya bagus sekali dan jadi bahan perbincangan. Di sisi lain, ada yang menuding bahwa performa bagus itu karena Dewa Kipas melakukan kecurangan. Intinya begitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H