Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menantu Jokowi Tahu Caranya Menggebrak

4 Maret 2021   15:12 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:30 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bobby Nasution (kiri). Foto kompas.com/mei leandha

Menantu Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Medan Bobby Nasution tahu cara bagaimana menggebrak. Baru dilantik menjadi Wali Kota Medan, Bobby langsung membuat langkah yang menarik perhatian publik.

Apa langkah yang dilakukan? Dia langsung ada di depan dalam perobohan bangunan ilegal di Kesawan. Bobby juga mendatangi RS Pirngadi dan melihat segala hal yang kurang dari RS tersebut.

Langkah Bobby menarik perhatian publik, setidaknya media. Tak heran jika ada warganet yang menyebut Bobby melakukan seperti yang biasa mertuanya lakukan. Yakni soal gebrakan.

Tulisan ini tidak sedang memastikan bahwa Bobby akan sukses memimpin Medan. Terlalu pagi atau malah terlalu Subuh jika gebrakan itu adalah kepastian bahwa Medan akan makin Jaya. Jadi ingat klub Medan Jaya.

Tulisan ini juga bukan untuk nyinyir dengan mengatakan, Bobby hanya cari muka. Tulisan ini hanya ingin mengatakan, bahwa Bobby ternyata paham, apa itu yang namanya gebrakan. Saya pikir konsep gebrakan sudah dipahami Bobby dan dia sudah melaksanakan.

Melakukan gebrakan setelah baru saja dilantik jadi pemimpin itu perlu. Gebrakan akan memberi harapan. Gebrakan akan memberi pandangan positif warga. Gebrakan adalah cara mudah menarik simpati. Bobby telah memanfaatkan momen itu dengan baik.

Saya melihat, tidak banyak pemimpin yang bisa membuat gebrakan di awal kepemimpinan. Gebrakan itu bukan hanya aksi, tapi aksi yang bisa menarik perhatian. Aksi yang bisa menarik media massa dan perhatian warga.

Yang saya ketahui, masih banyak pemimpin baru yang tak memanfaatkan dengan baik bulan madunya. Di masa awal memimpin malah biasa biasa saja, ya agak berat.

Saat baru pertama jadi pemimpin tak memberi kesan gebrakan, ya eman-eman. Ibaratnya, masa awal pemimpin itu adalah masa di mana gawang lawan masih kosong melompong tanpa penjagaan. Harusnya hajar saja, lakukan gebrakan, agar diingat, agar bisa memaju harapan, menaikkan kepercayaan diri pemimpin.

Baru dilantik kok biasa-biasa saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun