Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Sudah Cabut Perpres Miras, Diapresiasi atau Tetap Diserang?

2 Maret 2021   15:07 Diperbarui: 2 Maret 2021   15:18 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi. Akbar Nugroho Gumay/antara dipublikasikan kompas.com

Presiden Jokowi memutuskan mencabut Peraturan Presiden 10/2021 yang di dalamnya ada pembahasan minuman keras. Dalam Perpres itu, usaha miras boleh di empat tempat yakni Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Papua.

Perpres seperti diketahui mendapatkan banyak tentangan. Ormas keagamaan NU dan Muhammadiyah menolak perpres tersebut, begitu juga Majelis Ulama Indonesia. Serangan pada pemerintah Jokowi juga dahsyat.

Akhirnya, hari ini Jokowi memutuskan mencabut Perpres tersebut. Nah, layak dinanti keriuhan selanjutnya. Apakah langkah Jokowi ini diapresiasi atau Jokowi tetap diserang.

Saya menduga, mereka yang mengapresiasi adalah mereka yang menilai Jokowi mendengar masukan banyak elemen. Apresiasi diberikan karena Jokowi tak arogan dalam hal membuat kebijakan.

Saya pikir orang yang ada di posisi netral, sebagian akan ada di posisi ini, yakni mengapresiasi langkah Jokowi. Mungkin sebagian mereka yang netral yang lain tak terlalu mengapresiasi langkah Jokowi. Sebab, memang sudah seperti itu harusnya.

Lalu akankah ada yang menyerang? Saya tak tahu. Tapi bisa saja ada. Mereka adalah kelompok yang sudah mendarah daging melawan Jokowi. Lalu apa argumentasinya, mereka menyerang Jokowi?

Mereka akan menilai bahwa Jokowi tetap salah. Sebab, perpres terkait miras itu tak boleh ada di negara yang mayoritas warganya muslim. Mereka akan tetap menilai bahwa Jokowi telah melakukan kesalahan fatal.

Pencabutan perpres miras bukan berarti Jokowi benar. Jokowi tetap membuat kesalahan. Ujung-ujungnya ya mereka minta lengserkan Jokowi. Hehehe. Ya seperti itulah mereka yang kadung benci setengah mati dengan Jokowi. Padahal, benci yang keterlaluan itu bisa memunculkan cinta lho.

Lalu label label pemerintah zalim biasanya muncul. Adegannya ya selalu seperti itu. Tapi ya dalam negara sebebas ini, pandangan beda dengan pemerintah dibolehkan. Jika alasan beda dengan pemerintah hanya karena ingin beda dan mengada-ada, ya tak perlu banyak dipikirkan.

Kalau terlalu banyak dipikir nanti kamu stres lho. Kalau kamu stres, lalu aku gimana? Kalau kamu stres, lalu siapa yang mau mikirin akyu? Cieee....

"Apaan sih!!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun