Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali akan dites dalam memimpin Partai Demokrat. Kini, salah satu pendiri Partai Demokrat Max Sopacua bersuara soal kongres luar biasa (KLB).
KLB tentunya adalah upaya luar biasa untuk suksesi kepemimpinan di Partai Demokrat. Max dengan beberapa pendiri dan elemen Partai Demokrat akan berusaha mengganti AHY. Apakah akan berhasil upaya Max?
Jika upaya Max mengganti kepemimpinan di Partai Demokrat berhasil, berarti AHY telah gagal mengendalikan Partai Demokrat. Namun, jika upaya Max gagal, tentu memberi kesan bahwa AHY gagal mengendalikan partainya.
Menoleh ke belakang, sudah banyak partai yang pecah. Suksesi secara luar biasa juga sudah sering terjadi. Menurut saya, hanya mereka yang punya kekuatan politiklah yang bisa bertahan.
Kekuatan politik adalah kekuatan menggerakkan kader, mengikat kader, dan diakui oleh pihak luar. Kuat di dalam dan kuat di luar. Kekuatan di luar termasuk diakui secara hukum yakni lewat putusan pengadilan dan dikuatkan pemerintah secara administratif.
AHY tentu akan berusaha menyolidkan internalnya. Saya menduga, pimpinan Partai Demokrat di daerah yang tak seiya sekata dengan AHY akan  didepak. Akan dilantik mereka mereka yang mau seiya sekata dengan AHY.
Peran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga akan sangat vital bagi kemenangan AHY di internal. Kekuatan SBY sebagai orang yang berpengaruh bisa membantu sang putra, AHY.
Apalagi, sampai saat ini, SBY adalah sosok sentral di Partai Demokrat. Belum ada tokoh yang sekuat SBY di Partai Demokrat. Bahkan, sejak didirikan, regenerasi kharisma dan ketokohan belum terjadi di Partai Demokrat.
Sementara, Max Sopacua akan menggandeng  semua yang berhadapan dengan AHY di internal Demokrat. Mereka akan berusaha merumuskan strategi untuk menjegal AHY melalui KLB.
Saya pikir, Max juga akan menggandeng mereka  yang senior dan berseberangan dengan AHY. Para politisi lawas di Partai Demokrat, akan sangat paham dengan aksi politik SBY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H