Almarhum KH Maemoen Zubair pernah berujar bahwa dunia itu ada suka dan ada duka. Jika mau suka saja, maka itu adalah surga. Jika duka tak berkesudahan, maka neraka tempatnya.
Saya mau ambil kalimat pertama Mbah Moen, yakni ada suka dan ada duka. Hidup, sepertinya memang akan muncul duka. Senyaman apapun hidup seseorang, dia akan menemui duka, menemui kesusahan. Beberapa waktu lalu secara selintas saya lihat TV, ada menantu Aburizal Bakrie, Nia Ramadhani tersedu sedan.
Kalau tak salah karena dia mendapatkan serangan hebat di dunia maya. Performanya jadi host di sebuah acara, mendapatkan cibiran. Hati Nia jadi susah. Sesenggukan.
Padahal, kalau lihat bagaimana Nia Ramadhani kesehariannya. Hidup nyaman, enak, tak kekurangan. Tapi ya itu, hidup memang ada susah, ada pedih. Sekalipun kita paham hidup ada susahnya, kita atau sebagian kadang tetap saja sulit menerima.
Ibaratnya, sudah tahu jika melewati sungai, badan akan basah, tapi ketika badan basah kecewa tak terhingga. Ya begitulah.
Lalu, apa tulisan saya? Saya hanya ingin mengingatkan pada diri sendiri. Bahwa kesusahan itu adalah keniscayaan. Bisa lepas dari kesusahan itu adalah keberkahan.
Semakin sering susah dan semakin sering lepas dari kesusahan, maka itu modal hidup yang luar biasa. Artinya, kau diberi kekuatan dan kemampuan untuk lepas dari masalah, dari kesusahan.
Maka, merenungkan kembali kemampuan kita lepas dari masalah itu adalah perlu. Sehingga, kita bisa dapat pelajaran penting ketika berhadapan dengan masalah yang baru.
Bahkan, saya sendiri percaya, tiap masalah akan ada jalan keluarnya. Jika solusi bukan dari kita sendiri, akan ada solusi dari orang lain untuk kita.
Saya percaya, Tuhan menciptakan manusia dengan perangkat dan kemudahannya. Tak mungkin masalah tak bisa diselesaikan. Tapi memang, ketika menyelesaikan masalah, butuh pengorbanan yang tidak biasa dan itu adalah kesusahan selanjutnya.
Tapi, setidaknya dalam banyak fakta, saya melihat sendiri bagaimana banyak orang ditimpa masalah dan kemudian bisa keluar dari masalah dengan susah payah. Sebenarnya, semakin banyak masalah dan bisa menyelesaikannya, adalah modal bagus bagi diri sendiri untuk menjalani hidup.