Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harusnya Bupati yang WNA Itu Bicara Segamblangnya

4 Februari 2021   16:02 Diperbarui: 4 Februari 2021   16:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orient Riwu Kore (kiri). tangkapan layar youtube KPU Sabu Raijua dipublikasikan kompas.com

Geger ketika Orient Riwu Kore terpilih menjadi Bupati Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur. Sebab, Orient ternyata adalah warga negara asing (WNA) tepatnya warga negara Amerika Serikat. Lalu bagaimana?

Serahkan saja pada aturan yang berlaku. Bisakah WNA menjadi bupati di Indonesia? Kalau syaratnya memang tak bisa, ya dibatalkan. Sesederhana itu saja sebenarnya. Itu kalau mau sesuai dengan aturan.

Tapi, politik kan selalu memiliki jalurnya sendiri. Jalur politik kadah memang bisa mengejutkan. Misalnya, bisa saja Orient ternyata sudah kembali sepenuhnya menjadi warga negara Indonesia setelah ramai-ramai kabar dia WNA terkuak. Kabarnya Orient ini kan memiliki paspor ganda yakni Indonesia dan Amerika Serikat. Siapa tahu setelah ramai-ramai ini, dia melepas kewarganegaraannya di Amerika Serikat.

Tapi soal prosedur dan lika liku politik yang mungkin terjadi, bagi saya itu tak terlalu menarik untuk saya ketahui lebih dalam. Saya justru ingin mengetahui pernyataan Orient panjang lebar setelah isu ini mengemuka. Saya ingin tahu bagaimana pandangan Orient setelah pihak Amerika Serikat memberikan konfirmasi bahwa dirinya adalah warga negara Amerika Serikat.

Saya tentu ingin tahu mengapa dia berani mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Indonesia padahal dia adalah warga negara Amerika Serikat. Saya ingin mengetahui alasan detailnya. Itu akan sangat menarik bagi banyak orang.

Kenapa dia berani mencalonkan diri padahal dia WNA? Apakah punya kekuatan politik luar biasa? Apakah memang tak tahu persyaratannya? Kalau tak tahu persyaratannya tentu aneh juga. Ataukah dia tahu sudah salah tapi tetap saja maju untung-untungan?

Pernahkah terbersit dalam benak Orient bagaimana reaksi warganya jika diketahui dia WNA. Siapkah misalnya ada gelombang protes luar biasa. Siapkah dia dilabeli berbohong? Saya ingin mendengar bagaimana Orient memberi klarifikasi dan penjelasan segamblang-gamblangnya.

Biar saya paham ada motif apa di balik langkah politiknya itu? Dan itu akan jadi pelajaran berharga dalam hidup bernegara kita. Setahu saya ini bukan kali pertama terjadi. Dulu Archandra Tahar juga sempat kena kasus seperti ini. Sampai kemudian dia dicopot dari jabatannya sebagai menteri. Lalu, dia melepas kewarganegaraan Amerika Serikat dan sepenuhnya jadi WNI. Kemudian, menjadi wakil menteri.

Hanya bedanya, Archandra ditunjuk oleh Presiden Jokowi. Archandra tak melalui kontestasi politik yang melelahkan. Sementara, Orient, dia maju dengan segala persyaratannya. Dia kampanye dan ikut kontestasi pilkada kemudian menang. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun