Marno namanya. Dia jadi influencer papan atas berkat keaktifan di dunia maya. Banyak orang yang geleng-geleng kepala dan khawatir. Sebab, Marno memang dikenal "kurang".
Aku ingin cerita siapa Marno. Dia adalah lelaki 27 tahun yang bolak-balik ditolak cewek. Kisah asmaranya mirip nasib es campur saat hujan deras. Seenak apapun, orang enggan untuk membeli es campur ketika hujan sangat lebat.
Marno pernah mendekati anak Pak Haji Mansyur yang cantik itu. Dia nekat ngapel di malam Minggu. Padahal, dia baru sekali bertemu dengan Nina. Itu pun Marno cuma dada dada dan bilang bahwa namanya Marno. Tapi Marno nekat ngapel. Akhirnya dia disiram air sama Pak Haji Mansyur. Untung bukan air keras. Cuma air kobokan setelah Pak Haji Mansyur makan.
Kenapa disiram air? Karena Marno bertamu hanya memakai kaus kutang dan celana kolor. Dia masuk ke teras rumah Pak Haji Mansyur tanpa melepas sandal yang penuh dengan tempelan tanah liat. "Ini namanya ngapel yang revolusioner," gumam Marno saat itu yang lalu disiram air kobokan. Â
Indi, perempuan paling trendi di kampungku juga pernah ditaksir Marno. Saat nekat main ke rumah Indi, Marno dihadapkan dengan lelaki yang sedang membawa gitar dan menyanyikan lagu "Di saat ini ingin ku mencipta lagi. Kan kutuliskan lagu, sambil kukenang wajahmu...."
Lagu itu kalau tak salah dipopulerkan Achmad Albar. Nah lelaki yang ngapel ke Indi itu menyanyikan dengan syahdu. Lihatlah wajah Indi tersipu-sipu. Marno yang melihat itu cuma bisa menelan ludah. Maklum, Marno tak bisa main gitar. Suara Marno pun fales, mirip raungan bebek terjebak di kawat berduri.
Melihat adegan seorang lelaki bernyanyi merdu dengan gitar di hadapan Indi, Marno langsung ikut beraksi. Dia tepuk-tepuk tangan ikut mengiringi nyanyian si lelaki itu. "Indi, ini namanya harmoni cinta," kata Marno tanpa tedeng aling-aling. Malam Minggu yang buyar bagi Indi dan bagi lelaki syahdu itu. Karena Marno! Â Â
Mahmudah, gadis manis di kampungku yang hafal Alquran itu juga pernah didatengi Marno. Tapi Marno bertemu dengan sang ayah, tak bertemu Mahmudah. Saat itu juga sang ayah mempersilakan Marno untuk menikahi Mahmudah dengan satu syarat. Saat itu juga Marno disuruh baca Alquran.
Marno kemudian diminta mengambil air wudu. Lalu, Marno disodori Alquran untuk membaca Surat Albaqarah ayat 20. Marno bersiap-siap. Dia berdehem terlebih dahulu.
Mendengar deheman Marno, ayah dari Mahmudah itu sudah merasa yakin. Sebab, deheman Marno mirip qori. Tapi, Marno ternyata cuma bisa berdehem. Â Dia kebingungan baca Alquran. Dia tak bisa baca Alquran. Sebab, dulu saat belajar iqra, dia memilih drop out.Â
Marno kemudian lari tunggang langgang pergi dari rumah Mahmudah. Tak pernah lagi Marno ke rumah itu. "Kalau lewat saja di depan rumah Mahmudah, aku merasa badanku panas," katanya suatu ketika. Â
***
Lalu, Marno dalam enam bulan belakangan belajar tentang dunia maya dari Anto. Marno telaten sekali. Dia belajar membuat video dibantu Anto. Lalu video diunggah di media sosialnya.