Jika ada teman Anda yang merayu si dia, Anda jangan terpancing untuk komentar. Jangan sekali-kali komentar, sekalipun Anda cemburu.
Di grup alumni yang ada si mantan, Anda tidak komen menjadi sunah. Sebab, itu lebih baik daripada Anda komen. Kalau komen, Anda pasti akan terus teringat si dia. Siapa sih yang tidak tersiksa dengan kenangan yang indah?
Haram
Anda haram tidak berkomentar. Jadi Anda harus sering berkomentar. Itu terjadi jika Anda jadi instruktur di grup WA. Atau Anda adalah pengajar di grup WA itu. Ada komentar atau tidak, maka Anda wajib komentar. Jika tak komentar maka Anda melakukan kesalahan besar.
Sekalipun di grup itu tak ada tanggapan, Anda harus komen terus. Tidak komen adalah haram. Sekali lagi, jika pun di grup itu hanya Anda yang komen, maka Anda harus tabah untuk terus komen. Sebab, itu adalah tugas Anda. Emang enak? Ya tentu tidak. Tapi kebahagiaan biasanya berawal dari yang tak enak. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H