Pernah punya grup WhatsApp (WA)? Atau masih jadi anggota sebuah grup WA? Atau malah jadi anggota untuk banyak grup WA? Zaman modern grup WA adalah kebutuhan.
Ada yang ikut grup WA karena butuh berkomunikasi dengan banyak orang. Ada yang masuk grup WA karena dimasukkan. Tak tahu menahu kemudian dimasukkan. Kalau ada polemik bingung sendiri. Ada juga masuk grup WA biar keren karena anggota grupnya adalah orang-orang ternama. Walaupun orang ternama itu tak akan komentar.
Lalu, kalau sudah masuk grup WA dan tak aktif, itu bagaimana hukumnya? Ya kalau dari sisi agama, saya tak paham. Tapi kalau dari sisi saya, maka saya akan menjelaskan hukumnya. Tentu dalam perspektif saya dan memakai diksi yang sama dengan agama.
Berikut beberapa hukum tak aktif di WA, menurut saya:
Wajib
Bagi Anda yang masuk grup WA, menjadi wajib untuk tidak berkomentar. Sebab jika berkomentar akan menimbulkan masalah. Kapan wajib tak aktif berkomentar? Ketika anggota grup WA itu satu per satu left dan Anda tak sadar bahwa ternyata anggota WA-nya cuma tinggal Anda sendirian.
Jika sudah seperti itu, maka Anda wajib tak komentar. Yang harus Anda lakukan adalah cepat-cepat cari satu orang teman, masukkan ke grup WA itu. Lalu pindahkah admin grup darimu ke teman itu. Terus kamu left.
Kedua, Anda wajib tak komentar di grup WA jika Anda sedang melakukan pengusutan. Misalnya, karena sebuah tugas untuk mengintai di grup WA tertentu, maka Anda harus tak komentar. Anda jangan sekali kali terpancing. Jika ada yang memuji ketampanan Anda, maka Anda harus tetap diam saja.
Jangan terpancing sekalipun yang memuji Anda juga cantik. Jangan juga terpancing untuk membangun relasi dengan wanita itu secara pribadi. Anda bisa terjebak. Ini soal reputasi dunia intelijen. Catat itu!
Sunah
Tidak aktif di grup WA menjadi sunah jika itu adalah grup alumni dan ada mantan Anda. Anda sesekali saja komentar di grup WA. Tapi jangan sekali kali komenin si doi. Sebab, jika ketahuan istri, bisa berabe. Anda komen sewajarnya saja.