Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Kaya yang Tersiksa Karena Hal Sepele

27 Januari 2021   16:22 Diperbarui: 27 Januari 2021   16:29 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Shutterstock dipublikasikan kompas.com

Tulisan ini tak menceritakan semua orang kaya. Tapi hanya beberapa saja. Bisa jadi orang kaya yang lain tak mengalaminya.

Ini adalah cerita yang saya rangkum dari ingatan saya. Cerita pertama adalah seorang yang sukses sebagai pebisnis. Tentu bisa didefinisikan seorang yang kaya.

Dia mungkin waktu kecilnya adalah orang biasa atau mungkin malah kekurangan. Karena kerja keras, akhirnya kaya. Nah satu ketika si pebisnis ini benar-benar sangat ingin memakan makanan yang dijual oleh penjual di pinggir jalan.

Makanan itu adalah makanan anak-anak. Mungkin dia ingin bernostalgia memakan makanan anak-anak yang sederhana. Padahal dia sudah tua, hehehe.

Kenapa tak membuat makanan itu sendiri. Atau minta dibuatkan pembantu, istri, dan anaknya. Katanya, sensasi jajanan di pinggir jalan itu berbeda. Dia benar-benar ingin membeli makanan anak-anak itu.

Tapi dia bingung bagaimana cara membelinya. Dia berpikir, masa harus jalan kaki ke pinggir jalan membeli makanan anak-anak? Kan bagaimana begitu. Masa orang kaya ke pinggir jalan beli makanan anak-anak.

Akhirnya, dia merasa tak mungkin untuk membeli sendiri. Tapi, apakah dia akan meminta bantuan pegawainya atau OB perusahaannya hanya untuk membeli makanan di pinggir jalan? Nanti kalau si pegawai bertanya untuk siapakah makanan itu, tentu akan kerepotan menjawab.

Sampai beberapa waktu lalu. Orang kaya itu memendam perih belum bisa membeli makanan anak-anak di pinggir jalan. Sebenarnya ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan makanan di pinggir jalan. Tapi, mungkin dia sudah buntu, banyak yang dipikirkan.

Cerita kedua, ada orang kaya yang sangat sibuk, kemudian cemburu dengan tukang becak. Pasalnya, tukang becak itu bisa tidur mendengkur di becak dengan lelapnya.

Sementara dia yang sukses, tiap malam kesulitan tidur karena banyak yang dipikirkan. Tidur pulas seperti barang mahal. Padahal, kasurnya tentu lebih empuk daripada becak.

Tapi memang, tak semua orang kaya seperti itu. Ya hidup memang macam-macam. Di sisi lain, saya sering mendengar bagaimana banyak orang sangat ingin menjadi kaya raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun