Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Sulit Move On, Coba Tengoklah Ponari

11 Januari 2021   19:11 Diperbarui: 11 Januari 2021   19:26 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda sulit bangkit atau sulit move on? Ya bisa saja terjadi. Sulit bangkit setelah putus hubungan dengan kekasih gelap? Mungkin saja. Sulit bangkit setelah mantan pacar nikah dengan teman? Mungkin saja.

Sulit bangkit karena terpuruk padahal dulunya adalah bos? Ya bisa saja. Sulit bangkit karena masa lalu yang indah dan sekarang buram? Ya bisa saja. Bagaimana supaya bisa bangkit? Ya macam caranya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah melihat Ponari, yang dulu dikenal sebagai dukun cilik itu.

Kenapa belajar move on dari Ponari? Begini ceritanya. Dulu di tahun 2009 Ponari masih kecil, anak SD. Dia kemudian memiliki batu yang kabarnya bisa menyembuhkan banyak penyakit. Alhasil, banyak orang datang ke rumah Ponari yang ada di Jombang itu. Banyak warga datang untuk disembuhkan dari penyakit.

Waktu itu saya pernah menonton aksi Ponari lewat TV. Jadi, dia mencelupkan batu ajaib itu ke air putih. Lalu, air putih itu dikonsumsi oleh mereka yang sakit.

Ponari jadi pemberitaan dan disebut sebagai dukun cilik. Bayangkan saja, usia kecil didatangi sangat banyak orang yang minta disembuhkan. Di usia kecil sangat sibuk karena harus mengurusi banyak "pasien".

Bayangkan, di usia kecil jadi bahan pembicaraan. Bahkan, di usia kecil mendapatkan cibiran. Cibiran karena apa yang dilakukan Ponari tak ilmiah. Cibiran karena apa yang dilakukan Ponari disebut tindakan yang membikin orang tak percaya Tuhan.

Bayangkan, anak kecil desa jadi sibuk, kehilangan masa main, dituding berkegiatan yang menyebabkan orang tak percaya Tuhan. Saya lupa bagaimana komentar KPAI atau Komnas Perlindungan Anak kala itu.

Lalu setelah hingar bingar dari Jombang itu, seiring berjalannya waktu, kehebohan Ponari hilang. Cerita Ponari lenyap ditelan bumi. Tak tahu juga bagaimana nasib batu ajaib milik Ponari itu.

Kala itu setelah cerita Ponari tenggelam, orang mungkin sudah tak memikirkan apakah Ponari sekolah lagi atau tidak. Bagaimana kondisi psikologis Ponari setelah hingar bingar lalu meredup. Saya pun sama, tak berpikir sama sekali soal kelanjutan hidup Ponari.

Sekarang bayangkan, anak kecil yang didatangi banyak orang, jadi pembicaraan, jadi selebriti, kemudian hening. Ponari kembali lagi seperti anak kecil seumurannya. Bahkan ketika dewasa dia kerja di pabrik, layaknya orang umum bekerja.

Setelah 12 tahun dari hingar bingar itu, Ponari mungkin melawan atau menerima akrobat hidupnya. Melawan serangan psikologis. Dari selebriti anjlok jadi orang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun