Jakarta akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat. Hal itu dilakukan untuk melawan Covid-19. Nah, saat PSBB, saya pikir aktivitas di luar ruangan yang potensial menyebarkan Covid-19 dikurangi.
Pada situasi ini, saya pikir Menteri Sosial Tri Rismaharini istirahat dulu dari blusukan. Ya karena ketika berhubungan dengan banyak orang di luar, malah bisa memunculkan kerumunan.
Setelahnya blusukan beberapa kali itu, di masa PSBB bisa dimanfaatkan Bu Mensos untuk memetakan masalah yang didapatkan dari blusukan. Tentu dari blusukan yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang didapatkan.
Kini, dari masukan saat blusukan, dipetakan masalahnya. Dianalisis segala hal yang didapatkan. Setelahnya, diramu dalam sebuah kebijakan yang bisa menjadi obat bagi masalah sosial.
Saat ini, adalah waktu yang tepat bagi Mensos untuk menunjukkan kinerja yang brilian. Kinerja pertama sudah dilakukan dengan melakukan blusukan. Nah, kinerja kedua adalah bekerja dari balik meja, menyelesaikan masalah di lapangan.
Sehingga, Bu Mensos tak akan dicap hanya membuat citra. Tapi juga bekerja konseptual. Dalam ranah kinerja di masa lalu, Risma telah membuktikan kinerja lapangan dan konseptual. Salah satunya terlihat dengan mengubah Surabaya menjadi asri.
Kini, dalam konteks yang lebih luas, Risma ditantang untuk melakuan kerja lapangan dan konseptual. Jika Risma telah membuat konsep yang jelas untuk menyelesaikan masalah sosial, sepertinya elektabilitas akan naik.
Kok ujung-ujungnya membahas elektabilitas? Ya tak masalah. Namanya saja pejabat publik yang lekat dengan fenomena elektoral. Kalau elektabilitas Risma meningkat, makin mudah bagi PDI Perjuangan untuk bermain di Pilpres.
Misalnya mengusung Risma sebagai RI 2. Atau misalnya mau bertarung di Jakarta juga akan lebih mudah karena elektabilitas Risma meroket.
Maka sekali lagi, bisa istirahat dulu blusukannya di masa PSBB. Tapi kalau mau terus blusukan? Ya tidak apa-apa. Asal jangan tidak kerja, banyak bicara. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H