Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Anies Baswedan, Pagi Digadang Sore Diserang

8 Januari 2021   18:43 Diperbarui: 8 Januari 2021   18:45 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan. Kompas.com/nursita sari

Saya lihat di twitter tadi pagi (8/1/2021), trending soal Anies Baswedan. Istilahnya Anies digadang. Eh sore hari arus berbeda muncul. Istilahnya Anies diserang. Ngeri memang warganet Indonesia.

Jadi pagi hari saya buka twitter, trending tanda pagar Anies Juara Lagi. Ramai sekali membahas prestasi Anies di Jakarta. Dukungan tentu mengalir dari banyak mereka yang mendukung Anies. Ada yang menyebutkan selama 2020, Anies mendapatkan 53 penghargaan.

Ada lagi yang menyebut bahwa Anies mampu meredam serangan pada dirinya dengan prestasi. Masih banyak lagi, hal yang bernada positif pada Anies. Tapi, sore hari secara tak sengaja membuka twitter, ada baru lagi yang trending.

Ada dua hal baru yang trending dan masih soal Anies. Saya tak tahu apakah itu trending sejak siang atau sejak kapan. Dua tanda pagar soal Anies adalah Tangkap Anies Baswedan dan Anies Gubernur Gagal. Tentu saja sentimennya negatif.

Yang kemudian saya pikirkan adalah, bahwa netizen Indonesia itu memang  luar biasa. Dalam waktu satu hari ada tiga hal yang terkait satu orang bisa menjadi trending. Pikiran saya yang kedua adalah, kalau orang paham bagaimana trending itu bisa viral dan berlawanan, apa itu bukan pertarungan kepentingan?

Pertarungan kepentingan yang digaung-gaungkan. Fenomena Anies ini makin menguatkan pandangan bahwa dunia maya memang bukan hal yang nyata. Artinya, sentiment positif atau negatif bisa dibentuk dalam hitungan jam saja, lalu menggegerkan dunia maya Indionesia.

Bagi orang di luar Jakarta, apa yang ramai di twitter cukup jadi hiburan saja. Sebab, tak tahu secara rinci bagaimana kerjanya Anies di Jakarta. Tapi bagi orang di Jakarta, tentu sudah sangat paham bagaimana kinerja Anies dalam jelang empat tahun kepemimpinannya.

Saya meyakini, jika Anies maju lagi di Pilkada DKI, apapun hasilnya, itu adalah suara ekspresif dari warga Jakarta. Jika Anies terpilih lagi, berarti memang warga Jakarta mengerti kinerja Anies sebagai gubernur. Paham bahwa selama menjabat, Anies bekerja memuaskan. Namun, jika warga Jakarta tak memilih Anies, itu buktinya bahwa warga Jakarta menilai Anies bekerja tak memuaskan.

Situasi Anies saat ini jelas beda dengan masa dia menjadi pelawan Ahok. Kala itu, warga Jakarta belum tahu bagaimana kerjanya Anies. Nah, sekarang warga Jakarta sudah tahu bagaimana kerja dari Anies.

Saya meyakini, apapun situasi yang muncul di dunia maya, tak akan mengubah persepsi warga Jakarta pada Anies. Warga akan menilai Anies berdasarkan apa yang telah dilakukan mantan Menteri Pendidikan itu. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun