Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel, Tikus Berniaga

7 Januari 2021   10:16 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:43 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. foto daily mirror dipublikasikan kompas.com

"Kalau pungutan liar sebegitu banyaknya, lalu kita-kita ini untung dari mana?" tanya Heh yang polos.

"Ya untung dari memeras konsumen lah. Alat timbangan itu diakali supaya menguntungkan kita. Buat makanan dengan bahan yang murah. Pakai bahan cat juga tidak masalah. Yang penting kita untung bro," kata si kolega.

"Wah ngaco kamu!"

"Terus mau bagaimana? Kita ini bertanggung jawab pada keluarga kita kan. Salah kalau kita tak bertanggung jawab pada keluarga kita. Kita harus memberi makan pada keluarga kita!"

"Tapi bukan begitu caranya!"

"Lalu bagaimana?"

Si Heh hanya diam seribu bahasa.

***

Si Heh lalu dia memikirkan membuat perkumpulan pedagang untuk melawan segala macam pungli. Dia tak mau bersimbah dosa dengan menjual barang dagangan yang menipu konsumen. Dia secara diam-diam mengumpulkan para tikus pedagang. Malam-malam Heh mengobarkan semangat perlawanan agar segala macam pungli dihilangkan.

Tapi Heh langsung kena ciduk aparat tikus. Dia dilaporkan oleh koleganya sendiri dalam kasus penipuan.  Tikus makan tikus. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun