"Kalau pungutan liar sebegitu banyaknya, lalu kita-kita ini untung dari mana?" tanya Heh yang polos.
"Ya untung dari memeras konsumen lah. Alat timbangan itu diakali supaya menguntungkan kita. Buat makanan dengan bahan yang murah. Pakai bahan cat juga tidak masalah. Yang penting kita untung bro," kata si kolega.
"Wah ngaco kamu!"
"Terus mau bagaimana? Kita ini bertanggung jawab pada keluarga kita kan. Salah kalau kita tak bertanggung jawab pada keluarga kita. Kita harus memberi makan pada keluarga kita!"
"Tapi bukan begitu caranya!"
"Lalu bagaimana?"
Si Heh hanya diam seribu bahasa.
***
Si Heh lalu dia memikirkan membuat perkumpulan pedagang untuk melawan segala macam pungli. Dia tak mau bersimbah dosa dengan menjual barang dagangan yang menipu konsumen. Dia secara diam-diam mengumpulkan para tikus pedagang. Malam-malam Heh mengobarkan semangat perlawanan agar segala macam pungli dihilangkan.
Tapi Heh langsung kena ciduk aparat tikus. Dia dilaporkan oleh koleganya sendiri dalam kasus penipuan. Â Tikus makan tikus. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H