Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa Dulu Lebih Baik dari Mahasiswa Sekarang?

28 November 2020   12:18 Diperbarui: 28 November 2020   12:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Kompas.com/garry lotulung


Judul di atas adalah sebuah pertanyaan. Jawabannya bisa "benar", bisa saja "tidak". Saya hanya ingin bercerita tentang mahasiswa masa lalu yang dinilai lebih baik dari mahasiswa masa setelahnya atau sekarang.

Tahun lalu, tanpa sengaja saya bertemu dengan penjual makanan di kampus saya. Sosok ini berjualan dari zaman dulu sekali sampai saat ini. Setelah ngobrol ke sana ke mari, dia bilang soal perbedaan mahasiswa dulu dan sekarang.

"Mahasiswa sekarang beda dengan mahasiswa dulu," katanya. Lalu saya coba kejar dengan bertanya apa perbedaannya. Beliau kesulitan menjelaskannya. "Pokoknya beda saja lah," katanya sembari mengatakan bahwa mahasiswa dahulu lebih baik.

Saya tak terlalu ambil pusing dengan pernyataan itu. Saya anggap sebagai bunga bunga kehidupan. Tapi, kemudian memori saya terbang ke masa saat kuliah hampir 20 tahun yang lalu.

Saya masih ingat ada senior yang sudah lulus lalu main ke kampus. Waktu itu ada acara anak-anak kampus. Lalu setelahnya ada forum ngobrol bareng. Saat forum ngonrol saya terperanjat karena sang senior marah besar dengan fenomena mahasiswa.

Dari ujarannya kala itu, saya menilai bahwa dia kecewa karena mahasiswa tak lagi punya empati dan eksplorasi literasi yang memadai. Sontak kala itu kami yang masih unyu-unyu terdiam.

Dua cerita di atas memberi pesan bahwa mahasiswa zaman lalu dinilai lebih baik dari mahasiswa zaman setelahnya. Tentu saja itu bisa diperdebatkan. 

Kemudian, beberapa pekan lalu, saya buka buka file lama majalah Tempo. Saya menemukan file berita tahun 1979, alias 41 tahun yang lalu. Yang dibahas adalah soal dosen. Di berita itu si dosen mengatakan, bahwa mahasiswa tahun 60-an lebih hebat dan lebih pekerja keras daripada mahasiswa tahun 1979.

File media tahun 1979 ini membuat saya terperanjat. Sebab, yang dinilai lebjh buruk itu bukan hanya mahasiswa saat ini dan mahasiswa 20 tahunan yang lalu. Tapi, mahasiswa tahun 79 pun dinilai lebih buruk jika dibandingkan dengan mahasiswa tahun 60-an. File yang saya baca itu menambah rentetan cerita soal masa lalu lebih bagus dari masa setelahnya, melengkapi dua cerita saya sebelumnya.

Sekali lagi, klaim bahwa mahasiswa masa lalu lebih baik dari mahasiswa masa setelahnya, bisa diperdebatkan. Tapi saya justru berpikir dari tiga cerita mirip di atas. Ada kemungkinan-kemungkinan yang saya dapatkan.

Jangan-jangan banyak dari kita suka bernostalgia, menilai masa sekarang dengan lensa masa lalu. Sehingga masa sekarang selalu terlihat buruk. Jangan jangan banyak dari kita memang suka membahas dan mengingat hal hal baik saja di masa lalu, sehingga masa lalu terasa sempurna dan masa kini sebagai yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun