Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dikabarkan mengeluarkan visa untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kabar ini tentu akan memberikan jalan mulus pada Prabowo di kontestasi Pilpres 2024.
Seperti diberitakan politico dikutip kompas.com, Departemen Luar Negeri AS memberikan visa pada Prabowo. Rencananya, sang menteri akan berkunjung ke AS pada akhir bulan ini. Soal pemberian visa ini adalah kabar baik bagi Prabowo. Mengingat seperti dikutip dari pemberitaan New York Times bahwa pada tahun 2000 Departemen Luar Negeri AS menolak memberikan visa pada Prabowo.
Pada 2012 Prabowo mengatakan pada Reuters bahwa dirinya ditolak mendapatkan visa di AS karena tersangkut kasus kerusuhan di tahun 1998. Namun, soal tuduhan itu Prabowo membantahnya.Â
Kini, situasi Prabowo mendapatkan visa tentu akan sangat menguntungkan baginya secara politik. Apalagi jika Prabowo memang akan maju di Pilpres 2024.
Alur
Prabowo digadang akan kembali maju di Pilpres 2024. Alurnya tentu saja dimulai dari Partai Gerindra. Partai Gerindra bisa saja mengusung Prabowo sendirian jika UU Pemilu setelah diproses di MK, tak lagi mengatur tentang ambang batas.
Namun, Gerindra harus berkoalisi jika ambang batas 20% untuk mengusung capres masih berlaku. Tapi, sekali lagi dinamika Gerindra mengusung Prabowo sendirian atau dengan koalisi itu akan sangat ditentukan oleh dinamika UU Pemilu sendiri.
Jika Prabowo sudah menjadi calon Presiden, maka dia memiliki keuntungan yang tak dia miliki sebelumnya. Keuntungan itu adalah soal penerimaan luar negeri, dalam hal ini Amerika Serikat. Jika mengacu pada pemberitaan South China Morning Post, Prabowo ditolak visanya oleh AS sejak pertengahan tahun 2000. Â Â
Jika mengacu pemberitaan itu, maka pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo memiliki problem tentang visa AS. Nah, jika Prabowo maju di Pilpres 2024, permasalahan visa itu tak ada lagi. Sebab, dia sudah mendapatkan visa dari AS.
Hal itu akan memberi jalan mulus Prabowo terkait politik luar negeri. Artinya, ada jalan penerimaan AS pada Prabowo. Tak ada lagi masalah politik luar negeri bagi Prabowo. Keuntungan soal visa ini akan menambah keuntungan lainnya bagi Prabowo.
Keuntungan bagi Prabowo lainnya adalah pengalamannya dua kali ikut Pilpres, keberadaannya di pemerintahan, dan kekuatannya diplomasi di politik. Pengalaman kalah dua kali di Pilpres tentu sangat penting. Setidaknya, Prabowo bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan agar tak kalah dalam Pilpres.