Rindu ke Tanah Suci itu bisa menggebu. Tapi, tak semua rindu bisa menjadi nyata. Jika rindumu ingin menjadi nyata, maka berusahalah sedari muda. Agar kamu bisa ke Tanah Suci  bisa dengan label "Haji Muda". Kalau saya pribadi seseorang bisa dikatakan muda menjadi haji ketika dia berusia di bawah 40 tahun.Â
Apakah penting label "Haji Muda", tentu tak penting. Tapi, ada banyak hal keuntungan dengan menjadi haji di masa muda. Pertama secara fisik. Haji adalah aktivitas ibadah yang membutuhkan fisik yang prima. Saat masih muda sudah berhaji, maka fisiknya tentu tidak terlalu mengalami masalah.
Setidaknya secara umum, orang muda memiliki fisik lebih kuat dari orang tua. Secara umum seperti itu. Kedua, secara umum anak muda lebih punya ingatan yang tajam daripada yang sudah tua. Anak muda cenderung memikirkan lebih sedikit hal daripada yang sudah tua. Kecenderungannya memang seperti itu.
Nah, di Tanah Suci, ingatan yang tajam itu menjadi penting. Setidaknya di sana anak muda akan ingat apa saja yang harus dilakukan dan didoakan. Semakin tajam ingatan kita, akan memudahkan kita dalam beribadah dan cenderung tak linglung.
Ketiga, anak muda naik haji akan memberi dorongan dan semangat pada yang lain. Apakah semangat itu terkait hal bersifat dunia atau akhirat, itu diserahkan pada masing-masing orang. Apa dorongan itu? Ya artinya walaupun masih muda sudah berhasil naik haji. Walaupun masih muda sudah memiliki tabungan yang cukup untuk naik haji.
Ini akan mendorong pihak lain untuk terpacu melakukan hal serupa. Setidaknya berusaha untuk sukses untuk urusan dunia dan akhirat di masa muda. Jika ada orang tua yang melihat anak muda berhasil, maka orang tua itu biasanya akan mendorong anaknya untuk juga berhasil di usia muda.
Maka, menjadi haji di saat muda akan memberi motivasi pada orang lain untuk melakukan hal serupa. Atau setidaknya bisa memberi motivasi pada orang lain untuk bisa sukses di masa muda. Ini akan jadi poin penting.
Keempat adalah potensi realisasikan doa. Tanah Suci Mekkah adalah tempat yang manjur untuk berdoa. Maka, ketika berdoa di sana, tentu bisa direalisasikan dalam hidup. Maksudnya begini. Jika berdoa ingin menjadi pengusaha kaya misalnya, maka bisa direalisasikan ketika pulang ke Indonesia. Realisasinya dengan bekerja keras.
Jika masih muda sudah naik haji dan berdoa menjadi pengusaha sukses, maka energi mudanya masih besar. Sehingga bisa bekerja keras ketika pulang ke Indonesia untuk merealisasikan doanya. Selain itu, satu hal yang penting adalah doa untuk bangsa dan negara.
Saat naik haji, sempatkanlah doa untuk kebaikan bangsa dan negara. Dengan jiwa yang muda, maka ketika pulang ke Indonesia, memiliki energi yang besar untuk ikut memperbaiki  kondisi bangsa dan negara sesuai bidangnya.
Maka, haji bagi anak muda bukan hanya ibadah individu, tapi juga ibadah yang akan berdampak pada negaranya. Karena doa di Tanah Suci memang manjur. Dengan segala kelebihan itu, tak ada salahnya jika anak milenial sekarang mulai merancang untuk naik haji.