Persoalan sampah bukan hanya mencoreng keindahan. Sampah itu bisa berdampak pada pencemaran sungai. Jika sampah yang dibungkus plastik adalah sesuatu yang bisa mencemarkan lingkungan, maka petaka.
Petaka pada sungai dan petaka pada sawah. Sebab, seperti yang saya tulis, sebagian air Serayu akan masuk ke sawah membantu pertanian. Bisa dibayangkan  padi hasil pertaniannya berkolaborasi dengan sampah yang dibuang di sungai?
Lalu, sebagian air Sungai Serayu lainnya akan dimuntahkan ke Samudera Hindia. Coba bayangkan bagaimana jika sampah itu, terutama sampah plastik malah jadi konsumsi ikan-ikan di laut? Ikan tentu akan mati.
Tulisan ini juga ingin mengingatkan pada diri sendiri. Negeri yang indah dan melimpah berkah ini, bisa rusak dengan cepat jika tangan-tangan kita tak dijaga. Negeri yang luar biasa kaya ini, menjadi porak-poranda jika kita tak bisa menjaga tangan kita.
Jika ikan-ikan itu bisa menulis sesuai bahasa manusia, dan dia bisa ke darat, maka kesedihan akan jadi tulisannya. Ikan akan menulis surat, menceritakan bagaimana lingkungannya mulai dicemari sampah. Lingkungannya mulai pengap dengan pencemaran. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H