Tulisan ini mengandalkan ingatan. Ingatan bahwa di masa Orde Baru, pernah ada stasiun TV swasta yang tak memutar film G 30S PKI. Sesuatu yang agak unik.
Ramai-ramai bahasan PKI membuat saya ingat film G 30S PKI yang selalu diputar pada 30 September di masa Orde Baru. Tentunya pemutaran itu dilakukan semenjak film tersebut dirilis tahun 1984.
Satu momen yang sering jadi cerita kala itu adalah bahwa film itu memang bisa membawa ke suasana yang mencekam. Kadang, anak-anak menonton sembari sesekali menutup mata karena takut.
Jadi, setiap tanggal 30 September malam hari, TVRI selalu menyiarkan film tersebut sampai kemudian berhenti setelah masa Reformasi 1998. Bukan hanya TVRI, seingat saya televisi swasta juga menyiarkan film itu di tanggal 30 September.
Namun, kenangan saya masih cukup kuat kalau tidak salah di tahun 1993 atau 1994. Di 30 September 1993 atau 1994, RCTI tak menyiarkan film G 30S PKI. Waktu itu, RCTI malah menyiarkan film fenomenal The Gods Must Be Crazy.
Saya tentu menonton film The Gods Must Be Crazy. Sebab, di akhir pekan sebelumnya, di RCTI ada acara Cinema Cinema. Di acara itu, dijelaskan sinopsis film yang akan diputar RCTI, salah satunya The Gods Must Be Crazy.
Saya masih ingat yang menjadi pembawa acara Cinema Cinema adalah Mayong Suryolaksono dan Ira Wibowo. Ira Wibowo lah yang menceritakan sinopsis The Gods Must Be Crazy.
Karena film itu dinilai sebagai jaminan lucu, maka saya pun (sebagai anak kecil penguasa TV di rumah) memilih menonton The Gods Must Be Crazy daripada film G 30S PKI. Â
Nah, di pagi harinya saat sekolah, kebiasaan anak dahulu adalah mereview apa yang ditonton malam harinya. Biasanya anak anak akan bercerita tentang keseruan keseruan dari yang ditonton di TV. Di antara beberapa orang (termasuk saya), ngobrol mereview film The Gods Must Be Crazy sembari tertawa cekikikan.
Nah, ada teman yang malam harinya menonton G 30S PKI memberi komentar. "Orang pada sedih nonton G 30S PKI, malah seneng-seneng nonton film lucu," kata seorang teman itu. Saya cuek saja.
