Perselingkuhan dengan teman kerja itu terjadi. Doni dan Tina berselingkuh setelah pertemuan itu. Sebelum aku cerita maka aku akan jelaskan tentang Doni dan Tina.
Doni adalah kepala divisi pemasaran sebuah perusahaan jamu di kota kecil kami. Tapi, ini perusahaan kecil, bukan perusahaan besar. Maka, sekalipun menjabat kepala divisi, gaji Doni ya tak terlalu besar.
Doni tahun depan berusia 40 tahun. Istri Doni bernama Mirna. Mirna adalah desainer sekaligus pengusaha sukses di bidang pakaian. Dia desain pakaian dan dia jual. Mirna menjual produknya secara online dan offline.
Mirna punya empat gerai pakaian di tiga kota kecil. Soal pendapatan, antara Mirna dan Doni seperti bumi dan langit. Pendapan Mirna 10 kali lipat dari gaji Doni.
Mirna dari keluarga berada. Doni pun numpang di rumah Mirna sejak pernikahan. Kebutuhan Doni terpenuhi. Istilahnya tinggal numpang.
Tapi, apa enaknya burung dalam sangkar. Makanan terpenuhi tapi tak bebas. Situasi Doni makin tak enak belakangan ini. Setelah mereka punya tiga anak, Doni jarang dilayani oleh Mirna. Doni pun merasa makin tidak dianggap Mirna. Mungkin karena duitnya yang kalah banyak dari Mirna.
Doni pun agak menyesal menikah dengan wanita yang beda kasta dengannya. Doni berkhayal jika dia menikah dengan wanita yang punya kesanaan di level ekonomi, mungkin ceritanya akan beda.
Di tengah cintanya yang makin seperti remah-remah itu, Doni bertemu dengan Tina. Tina adalah karyawan baru di perusahaan jamu itu. Tina baru bekerja dua bulan. Dia ditempatkan di bagian HRD. Tina memutuskan kerja setelah anak pertamanya sudah bisa ditinggal. Anaknya berusia 2 tahun.
Tiap hari sebelum berangkat kerja, si anak dititipkan ke rumah ibunya yang tak jauh dari rumah Tina. Aku sendiri juga kesengsem kalau lihat Tina. Dia tipe pendiam, tapi bukan pemalu. Orangnya murah senyum. Usia aku taksir kisaran 30-an.
Tipe wanita dewasa lah. Kalau kau tahu wajah Madhuri Dixit yang bintang film India itu, nah begitulah wajah Tina. Jika ada yang lucu, Tina tertawa memperlihatkan giginya yang putih, tapi tak pernah sampai tertawa ngakak. Aku meyakini banyak lelaki yang menduga Tina masih gadis. Tapi, ternyata sudah punya satu anak. Aku juga meyakini banyak yang menaksir Tina. Aku sebenarnya juga, tapi... ah sudahlah.
Di tengah senyum dan gairah hidup yang membara di kantor itu, Tina sebenarnya memendam pilu yang mendalam. Suaminya bernama Tono. Sudah lima bulan nganggur setelah kedapatan nilep duit perusahaan. Di masa nganggur, Tono makin tak keruan. Dia suka mabuk, pulang malam, dan gampang marah.