Tiap orang punya fase belajar. Karena itu, saya meyakini ada masa masa konyol atau agak gila pada setiap orang. Maka, tak perlu diungkit masa konyol itu untuk menjatuhkan seseorang.
Ada banyak cerita bagaimana orang belajar pertama kalinya dan jadi bahan tertawaan. Seorang saudara pernah jadi bahan tertawaan saat turun dari bus kota. Kala itu, di tahun 90-an, dengan pakaian rapi dia naik bus kota ingin ke kota.
Dia kemudian akan turun dari bus. Seperti biasa, di zaman dahulu bus tak selalu sepenuhnya berhenti ketika akan menurunkan penumpang. Apalagi jika penumpangnya masih muda. Biasanya bus hanya melambatkan laju, sangat lambat sekali. Kemudian ketika penumpang turun, bus kembali melaju.
Saat itu si saudara ini turun dari bus. Tapi dia turun dengan kaki kanan menyentuh tanah terlebih dahulu. Akhirnya apa? Dia terjatuh dan jadi bahan tertawaan orang-orang. Itu adalah masa pertama si saudara naik bus kota dan turun dari bus kota. Tapi dia tak tahu kalau turun dari bus kota di Indonesia harus kaki kiri dulu yang keluar dan menginjak tanah. Kalau kaki kanan yang lebih dahulu turun, tentu akan jatuh.
Ada analisis ilmiahnya kenapa turun dari bus di Indonesia harus kaki kiri terlebih dahulu. Dulu guru saya pernah menjelaskannya. Tapi saya lupa hehehe.
Pernah ada juga yang diberi kesempatan berbicara di hadapan orang banyak. Awalnya percaya diri. Tapi karena grogi, suaranya makin mengecil, mungkin karena suaranya habis juga. Akhirnya jadi bahan tertawaan.
Kemarin kemarin ada orangtua yang memakai menutup wajah untuk menangkal Covid-19. Tapi, memakainya salah karena penutupnya justru mengarah ke atas. Alhasil wajah malah tak tertutup. Jadi bahan tertawaan juga.
Kadang, hal hal konyol itu digunakan untuk menjatuhkan orang lain di forum resmi. Mungkin hanya bercanda, tapi bisa juga karena memang berniat menjatuhkan. Â Tentu hal itu sebenarnya tak perlu dilakukan. Mau contoh menjatuhkan orang. "Aku tahu bagaimana kamu dulu bicara bahasa Inggris belepotan jadi bahan tertawaan di forum resmi," misalnya seperti itu.
"Aku pernah lihat culunmu saat pertama kali ke kota. Pakai pakaian rapi tapi norak," misalnya begitu.
Atau misalnya mengungkap masa kecil cowok cakep. "Eh aku tahu kamu pas waktu kecil. Berlarian ngga pakai pakaian apapun. Ke sana ke mari... hehehe," mungkin begitu.
Masih banyak lagi contoh yang lain. Yang pasti, setiap orang memiliki masa belajar, masa yang kadang memalukan. Atau memiliki masa kecil yang belum terlalu tahu malu. Maka, tak perlu diungkit untuk merendahkan. Sebab, yang merendahkan dengan mengungkap masa lalu orang, juga punya hal konyol juga.