Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Sepak bola Argentina

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kapur Tulis Akan Seperti Sabak, Punah dan Tinggal Kenangan?

24 Juli 2020   08:04 Diperbarui: 24 Juli 2020   07:54 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis pakai kapur tulis. Foto shutterstock dipublikasikan Kompas.com

Anak-anak pada akhirnya mungkin akan pakai spidol saat di sekolah? Bisa jadi seperti itu. Jadi, sepertinya zaman memang harus diantisipasi, khususnya oleh pabrik kapur tulis. Para buruh kapur tulis juga harus mengantisipasinya.

Zaman memang begitu. Sesuatu yang dinilai tak lagi efektif dan efisien akan dibuang. Tak peduli apa dampaknya. Selera manusia juga seperti itu, kalau sudah tak dibutuhkan, sebuah benda atau pekerjaan menunggu waktu untuk punah atau dipunahkan.

Sudah banyak cerita kepunahan atau menuju kepunahan. Bisa itu berupa benda, pekerjaan, jasa. Antisipasi saja, sembari terus berdoa. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun