Media football-italia.net mengutip beberapa media di Italia menyebutkan bahwa Ralf Rangnick sudah sepakat menjadi pelatih AC Milan musim depan. Apakah Rangnick bisa mengembalikan kejayaan AC Milan?
Diberitakan football-italia mengutip beberapa media Italia, Rangnick tak hanya akan jadi pelatih atau manajer. Rangnick akan memegang kendali pembinaan, perekrutan, dan departemen medis. Hal ini membuat CEO Ivan Gazidis, harus menggeser  Paolo Maldini yang kini menjabat Direktur Teknis.
Karena sebagai legenda, Maldini tentu tak akan dibuang Milan.Namun, Maldini kemungkinan akan dijadikan duta. Hanya saja, sepertinya Maldini ogah menjadi duta. Dalam kesempatan terdahulu pun Maldini mengaku tak sepakat jika Milan merekrut Rangnick.
Sekalipun isu soal Rangnick ini sudah tersiar, belum ada informasi resmi (setidaknya sampai tulisan ini dibuat) bahwa AC Milan akan merekrut Rangnick. Belum ada juga kabar resmi bahwa pelatih Milan saat ini, dipastikan tak akan lagi melatih di musim depan. Pelatih Milan saat ini adalah Stefano Pioli
Siapakah Rangnick?
Rangnick adalah pria 62 tahun asal Jerman. Saat ini dia adalah kepala pengembangan dan olahraga Red Bull GmBH, sebuah perusahaan asal Austria. Red Bull ini memiliki beberapa klub olahraga. Sebelumnya, Rangnick sudah menjadi pelatih sepak bola sejak 1983 atau 37 tahun yang lalu.
Rangnick malang melintang di klub-klub Jerman. Prestasi yang dia torehkan sebenarnya tak berkategori kelas wahid. Dia pernah membawa Schalke juara Piala Jerman pada 2011. Dia juga pernah membawa Schalke juara Piala Super Jerman pada 2011.
Dia pernah membawa VfB Stuttgart juara Piala Intertoto 2000. Piala Intertoto adalah ajang antarklub Eropa ini sekarang sudah ditiadakan. Dia juga pernah membawa Hannover juara Bundesliga 2 pada 2001-2002. Dari banyak torehan bukan kelas wahid itu, ada satu prestasi yang membuat Rangnick disegani.
Pada musim 2018-2019, Rangnick berhasil membawa RB Leipzig menjadi pesaing ketat bagi Bayern Munchen di ajang Liga Jerman. Namun, pada akhirnya Leipzig tetap kalah dari Munchen. Di akhir kompetisi,Leipzig berada di posisi tiga klasemen akhir di bawah Munchen dan Borussia Dortmund.
Pencapaian yang membuat Leipzig bisa bersaing di papan atas Liga Jerman itulah yang membuat Milan kepincut pada Rangnick. Namun, tentu saja tantangan Rangnick tak mudah di AC Milan. Pertama jelas bahwa Milan adalah klub baru baginya. Kedua, Rangnick selama ini lebih sering melatih di Jerman. Gaya sepak bola di Jerman dan Liga Italia jelas berbeda.
Kebaruan itulah yang menjadi tantang sesungguhnya bagi Rangnick ketika mau menjadi pelatih AC Milan. Dia juga diharapkan bisa memberikan efek cepat bagi Milan untuk kembali menjadi raksasa di Italia. Maklum saja, terakhir kali AC Milan juara Liga Italia adalah di musim 2010-2011 atau 10 tahun yang lalu.