Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gelora Sah Jadi Partai Politik, Mengancam Siapakah?

20 Mei 2020   08:16 Diperbarui: 20 Mei 2020   08:18 2825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anis Matta. Indra Akuntono/Kompas.com

Gelombang Rakyat (Gelora) sah menjadi partai politik melalui SK dari Kementerian Hukum dan HAM. Pengesahan dilakukan di masa bulan Ramadan ini. Pengesahan itu ditegaskan oleh Sekjen Partai Gelora Mahfudz Sidik. 

Partai yang dipimpin eks Presiden PKS Anis Matta ini bisa menjadi ancaman partai politik lain di Indonesia. Lalu, siapakah yang berpotensi terancam dari munculnya Partai Gelora.

Tulisan ini hanya meraba berdasarkan perspektif penulis. Tentu saja, pihak lain boleh tak sepakat. Jika melihat jajaran di Partai Gelora, mereka adalah mantan pentolan di PKS. Selain Anis Matta, ada juga Fahri Hamzah, dan Mahfudz Sidik. Santer kabar bergulir bahwa arus bawah PKS juga bermigrasi ke Partai Gelora.

Fenomena itu tentu saja memberi ancaman pada PKS. Para eks PKS di Partai Gelora tentu akan memaksimalkan jaringannya di partai terdahulu, yakni PKS. Lalu siapakah kader PKS yang bakal masuk ke Partai Gelora?

Dahulu ada analisis bahwa PKS terbagi menjadi dua kubu. Kubu pertama adalah mereka yang "idealis" dengan jatidiri PKS. Kubu ini didefinisikan sebagai kubu keadilan. Kubu kedua adalah mereka yang dinilai "realistis" untuk membesarkan PKS. Kubu ini dinilai sebagai kubu sejahtera.

Nah, kubu sejahtera ini didefinisikan sebagai mereka yang berada di gerbong Anis Matta. Gerbong yang akhirnya terpental dari PKS. Maka, menurut saya, kubu sejahtera ini (yang saat inu masih ada di PKS) berpotensi berlabuh di Partai Gelora.

Selain itu, pemilih PKS yang tak fanatis  juga berpotensi berlabuh ke Partai Gelora. Seperti diketahui, ada pemilih partai yang fanatik dan ada yang tidak. Mereka yang tidak fanatik ini cenderung melihat perkembangan sebelum memilih partai di pemilu.

Pemilih tak fanatis ini biasanya memilih PKS juga karena faktor caleg. Karena ada koleganya yanh nyaleg di PKS, maka mereka memilih PKS. Saya menilai, memang PKS lah yang berpotensi tergembosi dari adanya Partai Gelora.

Saya pun memprediksi dalam dua sampai tiga tahun ke depan, PKS akan memperkuat internal mereka. Mungkin, PKS tak terlalu sibuk berkoar di luar. Apakah prediksi saya benar? Ya tak tahu lah. Kita lihat saja nanti bagaimana geliat PKS.

Partai kedua yang sepertinya bisa terancam adalah PAN. Ada beberapa alasan kader PAN akan melompat ke Gelora. Pertama, PAN dan PKS dipersepsikan sama, yakni partai berbasis massa Islam modern. Mereka yang terdefinisi sebagai muslim modern berafiliasi ke PAN atau PKS.

Kesamaan itu akan memudahkan Partai Gelora untuk menggaet massa dari PAN. Kedua, PAN saat ini dalam kondisi goncang usai Amien Rais lepas dari PAN. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun