Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menakar Nasib PON 2020 saat Maraknya Corona

4 April 2020   07:40 Diperbarui: 4 April 2020   11:56 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot PON XX (Foto: IRSUL PANCA ADITRA via kompas.com)

PON dan ajang seperti Olimpiade, Euro, Copa America memiliki kesamaan. Ajang-ajang seperti itu adalah ajang yang menghadirkan banyak orang, baik peserta, ofisial, panitia, dan penonton. Sehingga, potensi merebaknya corona bisa terjadi.

Kedua, persiapan kontingen mungkin tak maksimal. Secara rinci saya tak tahu bagaimana persiapan tiap kontingen atau provinsi untuk PON. Namun, jika mengacu pada imbauan jaga jarak untuk mengantisipasi menyebarnya corona, maka olahraga yang berkontak tak akan maksimal dalam latihannya.

Olahraga yang menggunakan kontak adalah olahraga kelompok seperti sepak bola, bola basket, dan sejenisnya. Nah, jika pusat pelatihan tak berjalan maksimal, maka saat pelaksanaan PON para atlet dimungkinkan tak berada dalam performa puncak. Padahal, PON adalah ajang melihat performa terbaik atlet.

Ketiga, jika diputuskan PON ditunda, maka pendanaan bisa langsung dipangkas untuk kepentingan melawan corona. Pendanaan itu macam-macam, baik pendanaan oleh pelaksana (yakni Papua) dan pendanaan kontingen lain.

Saya pun cenderung berpendapat penundaan PON diumumkan secepatnya agar pendanaan dan pengeluaran lainnya bisa dialokasikan untuk melawan corona. Saya berpendapat bahwa kesehatan dan kemanusiaan lebih diprioritaskan.  

Keempat, penundaan akan memberi waktu bagi kontingen untuk lebih baik dalam mempersiapkan diri. Harapannya, pada 2021 tak ada lagi masalah corona dan atlet bisa berlatih maksimal. Sehingga, saat pelaksanaan PON, atlet berada dalam puncak performanya.

Penundaan PON juga bisa memberi kesempatan bagi tuan rumah untuk memaksimalkan persiapannya. Misalnya, jika ada venue yang belum maksimal di tahun ini, bisa lebih dimaksimalkan persiapannya di tahun depan. Tentunya, harapannya adalah pelaksanaan yang bagus dalam PON tersebut.

Keenam, penundaan PON ke 2021 juga bisa memaksimalkan atlet muda. Kenapa? Karena di tahun 2021 ada olimpiade dan Sea Games. Menurut saya, atlet yang bermain di olimpiade adalah atlet dunia, dan atlet Sea Games adalah atlet regional. Tentu sangat tak elok jika atlet yang disiapkan olimpiade juga turun di PON hanya karena gengsi daerah. Maka, atlet muda perlu dikedepankan dalam PON 2021 agar pembibitan atlet muda maksimal.

Jadi, kembali saya menyimpulkan bahwa PON layak ditunda secepatnya. Agar persiapan PON lebih matang dan tahun ini semua elemen bisa bertarung melawan corona secara maksimal. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun